Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perjuangan dan Pengorbanan SBY untuk AHY

13 Oktober 2020   19:07 Diperbarui: 13 Oktober 2020   22:09 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Layaknya seorang Ayah yang baik, sudah pasti apapun akan dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyhono (SBY) untuk anaknya Agus Hari Mukti Yudhoyono (AHY).

Sebagai seorang Ayah, SBY pasti ingin yang terbaik untuk anaknya termasuk meneruskan cita-citanya sebagi seorang presiden republik Indonesia. Karena dulunya SBY sendiri adalah seorang presiden.

Dalam berpolitik cita-cita yang paling tinggi tidak dipungkiri adalah menjadi seorang presiden. Maka dari itu pertama-tama AHY diwarisi kepemimpinan oleh SBY sebagai ketua umum partai demokrat, supaya nantinya karir politik AHY dapat langsung cemerlang.

AHY dalam menjadi pimpinan Partai Demokrat sendiri, partai yang telah dibesarkan oleh ayahnya SBY, yang mampu mengantarkan SBY menjadi Presiden Indonesia selama dua periode.

Pilihan untuk memimpin Partai Demokrat sendiri tidak mudah, AHY harus dengan keputusan yang cepat dan tepat, dimana AHY harus meninggalkan militer untuk berkarir dalam dunia politik.

Saat itu AHY sudah menjadi perwira tinggi dengan jabatan terakhir mayor, yang tidak lama lagi jelas akan menjadi Jendral di militer.

Apa lagi didukung dengan kekuatan SBY yang dirinya juga mantan Jendral, mantan pula Presiden Republik Indonesia, saya kira dapat memuluskan karir AHY di dunia militer.

Tetapi mungkin SBY punya langkah lain yang terbaik untuk anak-anaknya berkat naluri seorang Ayah, yang bermanufer meminta AHY untuk meningglakan karir militernya.

Saya sendiri mengira, jabatan militer tanpa kewenangan politik juga akan sulit, harus dekat dengan kekuasaan politik jikalau memang karir militer AHY ingin bagus dan cemerlang.

Jendral Andika diangkat sebagai KSAD, saya kira tetap ada hubungan kedekatan dengan pemerintahan Jokowi melalui ayah mertuanya yakni AM. Hendro Priyono dapat memuluskan langkah karir Jendral Andika di dunia milter.

Untuk itu siapa ayah yang tidak ingin yang terbaik untuk karir anak-anaknya. Maka dari itu melihat bagaimana AHY kemungkinan dapat tipis cemerlang berkarir sebagai militer tanpa kekuasaan politik yang mendukung.

Terlebih tidak ada figure lain selain anak sulung SBY yakni AHY untuk memimpin Partai Demokrat, dimana AHY oleh SBY memang didukung penuh untuk mengantikan posisinya di berkarir dalam politik dan meninggalkan  karir militer.  

Tetap tidak lain sebagai seorang ayah, cita-cita SBY yakni AHY dapat menggantikan perannya dulu, dimana lewat dunia politik, SBY dapat mendorong AHY untuk menjadi elite politik yang sukses, menyamai diri SBY untuk dapat menjadi seorang presiden.

Maka saat ini dengan polemic yang terjadi UU Cipta kerja dimana SBY santer dituding medanai pendemo, benar atau tidak , Partai Demokrat sendiri sudah menyatakan bahwa itu keji dan plecehan menuding SBY mendanai demo.

Untuk itu melihat perjuangan dan pengorbanan SBY, tentu saya menilai sangat inspiratif sebagai seorang ayah yang ideal untuk AHY.

Dimana SBY terus berjuang dalam dunia politik untuk AHY dan tetap menjaga marwah Partai Demokrat untuk menjadi partai elite yang ada di Indonesia.

Mungkin SBY dan AHY adalah sama seperti apa yang disampaikan oleh Chandra Tirta Wijaya loyalis Amien Rais, bawasannya Hanafi Rais adalah anak ideologis Amien Rais calon pemimpin masa depan.

Menurut saya AHY juga merupakan anak ideologis SBY, dimana SBY benar-benar berjuang betul untuk bagaimana AHY dapat sukses seperti dirinya sama seperti Amien rais yang berjuang betul untuk Hanafi Rais sampai membuat partai baru yakni partai Ummat.

Tidak lain adalah perjuangan seorang Ayah SBY atau Amien Rais sekaliupun tetap untuk anak-anak mereka, supaya dapat berkarir politik secara cemerlang dan menjadi pemimpin masa depan.

Jika SBY menginginkan AHY yakni sama dengan yang pernah di capai dirinya menjadi Presiden Republik Indonesia (RI 1). Mungkin dengan Amien Rais, mimpi ideal untuk anaknya yakni sama dapat menjadi ketua MPR di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun