Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Airlangga Ngawur Demo Buruh Ada yang Biayai?

9 Oktober 2020   08:00 Diperbarui: 9 Oktober 2020   15:34 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: idxchannel.com

"Nyatanya ideologi adalah hal yang paling utama dalam menggerakan seseorang, termasuk mereka para buruh yang sedang dalam perjuangan melakukan demonstrasi melawan UU Cipta kerja".

Sebagai rakyat biasa dan penonton dalam drama omnibus law UU Cipta Kerja antara buruh, pemerintah dan pengusaha, yang akhirnya menimbulkan gelombang protes di mana-mana.

Saya memang sempat bertanya-tanya pada diri saya sendiri, apakah memang benar demonstrasi yang terus berlangsung sampai saat ini pasca sahnya omnibus law UU Cipta Kerja (06/10) ada dibiayai?

Seperti yang kita tahu di lamam berbagai berita online, Airlangga Hartanto Mentri Perindustrian megatakan bahwa ada orang mempunyai ego besar membiyayai demonstarai masaburuh omnibus law UU Cipta Kerja.

Dalam keterangannya Airlangga Hartanto sudah mengetahui pihak-pihak mana yang membiayai. Namun apakah jika memang benar-benar ada yang membiayai, pemerintah yang diwakili Airlangga Hartanto dapat membuktikan?

Tetapi saya kira demonstrasi masa omnibus law UU Cipta Kerja tidak semua di biayai oleh orang-orang yang berkepentingan politis, ada gerakan-gerakan masa yang mememg secara ideologis tergerak dalam menyikapi sahnya omnibus law UU Cipta Kerja untuk bersama dalam gerak menentangnya UU tersebut.

Ditambah solideritas Buruh sendiri memang seperti yang diketahui kuat dalam upaya menjadi parelamen jalanan, untuk menyuarakan nasib mereka yang gigih dan terkenal solid.

Begitu juga dengan Mahasiswa, ketika ada sesuatu kebijakan negara yang dinilai merugikan rakyat, di sanalah mereka akan ikut sama-sama turun ke jalan di berbagai kota asal kampus mereka.

Mungkinkah dengan banyak gelombang pengunjuk rasa yang dilakukan di berbagai kota besar yang ada di Indoneisa memang benar dibiayai?

Seharusnya jika memang cukup bukti di biayai, seharusnya Airlangga Hartanto mengusutnya dan bawa ke meja hukum. Karena pihak yang membiayai tersebut membuat kegaduahan masa yang mengancam stabilitas Negara.

Saya mengira gelombang rakyat dalam demonstrasi khusunya kelas pekerja serta mahasiswa dan elemen masyarakat yang membela digagalkannya omnibus law UU cipta kerja.

Saat ini mengapa menjadi gerakannya ramai dan serempak dilakukan, saya kira adanya covid-19 tentu yang mendasari polah mereka.

Banyaknya kasus PHK buruh, mahasiswa belajar dirumah, dan pembatasan social yang terjadi selama masa pandemic covid-19. Di samping itu juga ada frustasi social akibat pandemic covid-19 bagi masyarakat yang mempengaruhi kehidupan ekonomi mereka.

Saya kira ada andil pula secara psikologis mengapa demonstrasi menetang omnibus law UU Cipta Kerja dapat secara besar-besaran dilakukan oleh masyarakat.

Untuk itu jika ditelisik lebih dalam masyarakat yang ikut dalam demonstrasi menetang omnibus law UU Cipta Kerja, saya kira sekaligus melawa corona atau covid-19 yang selama ini dikesankan seperti kabar tidak jelas.

Maka tidak jarang saat ini oleh netizen, apakah nantinya yang demonstrasi, dimana mereka berkerumun, akan terkena covid-19 semua? Jika memang banyak yang meninggal akibat covid-19 orang-orang yang berdemo saat ini berarti covid-19 adalah nyata adanya.

Jika tidak terjadi demikian dan sehat-sehat saja, bukankah isu covid-19 hanya akal-akalan orang-orang yang mempunyai keuntungan disana, termasuk pemerintah sendiri yang jor-joran mengeluarkan anggaran untuk satgas covid-19?

Kepala Kantor Staf Kepredidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko menuding bahwa rumah sakit telah memanipulasi data kematian pasien akibat Covid-19 demi dapat anggaran pemerintah.

Moeldoko menuding pihak Rumah Sakit tidak sepenuhnya jujur akan angka kasus Covid-19, dimana pada pasien yang bukan terinfeksi virus corona pun disebut positif Covid-19.

Ataukah; apakah mungkin benar dan rasional covid dijadikan alibi untuk mengubah undang-undang ketenagakerjaan karena momennya pas dengan krisis yang dialami oleh Indonesia?

Banyak kemungkinan yang dapat ditafsirkan dengan berbagai teori-teori konspirasi yang mungkin dapat disangkut pautkan.  Tetapi demonstrasi omnibus law UU Cipta Kerja ini juga dapat menjadi ukuran bagaimana nantinya banyak dari mereka yang menjadi korban covid-19 atau tidak.

Demostrasi ini saya kira juga menjadi ekperimen sosial terhadap isu covid-19, yang juga sama menyusahkan seperti omnibus law UU Cipta Kerja bagi buruh. Saya sendiri juga mempunyai dugaan lain atas pernyataan yang di sampaikan oleh Airlangga Hartanto mentri perindustrian.

Mungkikah isu pendemo dibayar yang dilontarkan Airlangga Hartanto untuk menciptakan suasana adem bagi rakyat lain seperti saya yang hanya menenoton saja, tentu supaya tidak ikut dan semakin jauh terprovokasi demonstrasi omnibus law UU Cipta Kerja?

Saya kira itu mungkin saja mengingat gelombang anarkis juga berbanding lurus dengan demonstrasi yang dilakukan oleh buruh. Jadi pertanyannya sipakah yang dimaksud Airlangga Hartanto membiyayai demostrasi buruh?

Apakah mereka yang selama ini kontra dengan pemerintahan Jokowi ikut dalam membiyayi demonstrasi ini, untuk menyulut anarkisme social dalam narasi menentang omnibus law UU Cipta Kerja?

Memang jika kesimpulan demonstrasi yang dimaksud Airlangga Hartanto bahwa semua pendemo dibiayai dengan sebegitu banyak masa di berbagai kota Indonesia saya kira Airlangga Hartanto ngawur.

Tetapi masuk akal dan rasional ketika kerusuhan demo di Jakarta (9/10), di  mana Jakarta sendiri telat gerakan demo dibanding derah-daerah lain. Memang masuk akal ada indikasi demo ini dibayar oleh pihak-pihak lain yang ingin memperkeruh suasana di Jakarta.

Untuk itu kepada Airlangga Hartanto Negara punya seperangkat intelejen, polisi, dan penegak hukum lainya. Jika memang apa yang disampaiakn Airlangga Hartanto benar, buktikan pada masyarakat dan seret orang yang egois tersebut membiayai demonstrasi untuk kepentingan politik untuk mendapat hukuman.

Tentu jika tidak mampu pemerintah dalam hal ini Airlangga Hartanto membukitakan omongannya sendiri. Dimana pihaknya sudah tahu pihak-pihak mana yang membiayai demonstrasi buruh.

Kemudian tidak diseret ke ranah hukum yang sudah membuat Negara gaduh dan mengancam stabilitas Negara. Berbarti kabar adanya yang membiayai demonstrasi buruh omnibus law UU Cipta Kerja itu hoax yang disengaja diciptakan hanya untuk membuat sejuk masyarakat.

Tidak terpancing provokasi dari adanya demonstrasi UU cipta kerja saat ini. Sesuatu memang harus dibuktikan supaya rakyat percaya pada hal tersebut apapun termasuk pernyataan dari seorang mentri perindustrian Airlangga Hartanto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun