KAMI Relawan Gatot Nurmantyo
Tidak menampik dengan gerakan politik yang massif dilakukan Gatot Nurmantyo di KAMI atau (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) dirinya sedang membangun kekuatan politik.
Berlatar belakang militer membuat Gatot Nurmantyo sadar dengan berbagai strategi untuk mencapai apa yang ditujukan itu yakni membidik capres 2024 dan pertama harus dilakukan adalah menggalang simpatisan.
Gatot Nurmantyo dalam berpolitik memang seorang pemain baru, dimana sebelumnya dia adalah teknokrat militer yang tidak bersinggungan langsung dengan jalannya politik.
Namun lebel ex perwira tinggi militer sudah menjadi bahan dasar jualan politiknya ke masyarakat, dimana berlatar belakang militer untuk menjadi presiden masih mungkin akan dipilih oleh masyarakat para pencinta presiden ex militer yang jumlahnya di Indonesia masih terbilang banyak.
Maka dari membangun KAMI dan medeklarasikan diberbagai kota besar merupakan langkah yang tetpat mengingat Gatot Nurmantyo belum punya kekuatan politik.
Bukankah pertama dalam berpolitik harus mempunyai simpatisan terlebih dahulu? Inilah yang membedakan Gatot Nurmantyo dengan calon presiden lain seperti Giring Nidji misalnya yang sudah punya kendaraan politik yakni PSI.
Tetapi dengan analisa saya, sedikit kemungkinannya KAMI akan dijadikan oleh Gatot Nurmantyo sebagai partai politik. Saya kira adalah faktor basis pendukung non pratai yang dinilai lebih efektif dalam mengusung calon presiden dan Gatot Nurmantyo sedang membangun itu di KAMI.
Mungkinkah dalam strategi politik Gatot Nurmantyo berkaca dari relawan Jokowi di pilpres 2014 dan 2019, dimana kekuatan relawan Jokowi yang mengatas namakan dirinya sebagai ProJo atau pro Jokowi dinilai lebih efektif dari mesin partai politik?
Maka dari itu saya kira KAMI oleh Gatot Nurmantyo tidak akan dijadikan partai politik. KAMI nantinya dijadikan oleh Gatot Nurmantyo sebagai pendukung utama diluar politik yang secara efektif akan mendukung langkah Gatot Nurmantyo dalam pilpres 2024.