Mungkinkah semua transformasi itu merupakan langkah menuju Partai Gerindra beretika dan lunak? Karena kini telah menjadi partai yang bergabung dengan pemerintah Jokowi?
Tidak ada nama Arief Poyuono di kepengurusan Waketum Partai Gerindra? Benarkah Arif Poyono didepak dari kepengurusan Partai Gerindra menyusul kontroversinya kepada Jokowi di pilpres 2019 lalu dan baru-baru ini berkonflik juga dengan Partai Gerindra partainya sendiri tentang kode etik dirinya?
Arief Poyuono Terdepak
Sebagai politikus Gerindra sekaligus wakil ketua umum periode sebelumnya. Dimana Arief Poyuono juga politikus Politikus Gerindra paling kontroversial membela Prabowo Subianto dan Partai Gerindra sewaktu pilpres 2019.
Oleh karena itu Arief Poyuono tidak ada dalam daftar kepengurusan baru tentu menjadi pertanyaan public. Arief Poyuono sendiri, yang tidak masuk dalam daftar Waketum Gerindra tahun kepengurusan 2020-2025, dikenal publik sebagai politikus Gerindra paling nyentrik dan kontroversial.
Arief Poyuono sering melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversial baik dimedia social maupun media televise, dimana dirinya sering modar-mandir dijadikan bintang tamu mewakili Partainya Gerindra dan menjadi juru pendebat sewaktu pilpres 2019 pasangan Prabowo-Sandi.
Dilahrikan sebagai politikus penuh kontroversi, Arief Poyuono misalnya pada Agustus 2017 lalu pernah menyamakan PDIP dengan PKI karena menurutnya PDIP menurutnya antikritik.
Tentu dengan pernyataan kontroverisal tersebut Arief Poyuoo sempat dilaporkan Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) dan politikus PDIP ke sejumlah Polda, yaitu Polda Riau, Polda Metro Jaya, dan Polda Bali atas dugaan pencemaran nama baik partai PDIP.
DPP Gerindra saat itu enggan bertanggung jawab atas pernyataan Arief Poyuono. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut Arief Poyuono kelewat batas. Arief Poyuono akhirnya meminta maaf ke PDIP dengan mengirim surat setelah dirinya menyamakan PDIP dan PKI.
Pada Juni 2020, Arif Poyuono kembali menyita perhatian publik dengan menyebut isu Jokowi PKI adalah mainan kadrun. Pernyataan itu bahkan mengundang tagar #TenggelamkanGerindra di Twitter selama beberapa waktu.
Majelis Kehormatan Partai Gerindra menyeret Arif Poyuono ke sidang etik. Namun dirinya tidak pernah menghadiri satu kali pun sidang yang dijadwalkan oleh partainya sendiri Gerindra.