Jelas "Ponakan Prabowo" sendiri tidak akan bangga "viral" Â bukan karena prestasinya tetapi karena sensasi di media yang tidak senonoh menyangkut anggota tubuhnya.
Sama seperti saya yang terus terang terpukul karena kesalahan saya sendiri sebagai penulis yang telah salah memuat kembali topic "paha mulus", apa lagi judulnya dilaman depan sangat berbau unsur "tidak senonoh".
Maka dari itu memaknai kesalahan kepenulisan ini sebagai perjalanan dinamika menjalani hidup sebagai seorang penulis.
Pelajaran yang saya dapat pagi ini: "secara tidak langsung penulis di kompasianer juga merupakan tokoh public. Oleh itu sebagai tokoh publik yang menulis saya dan kita "kompasianer" tidak terkecuali, sama-sama harus menjaga tulisan kita dengan baik, supaya tidak menimbulkan kerugian-kerugian di pihak lain terutama diri kita sendiri".
Saya sendiri merasa beruntung dengan kesigapan kompasianer lain dalam menimbang artikel layak muat atau tidak dengan respon komentar dan nilai.
Mungkin jika tidak ada percakapan atau komunikasi umpan balik dan saling mengingatkan sesame penulis untuk sama-sama menerapkan standar kepatutan naluri sebagai penulis di kompasiana, saya pasti tidak pernah belajar dari kesalahan-kesalahan saya sebagai penulis.
Benar saya juga seperti itu, kebanggan sebagai penulis memang tulisannya banyak di baca pembaca. Namun kembali yang disampaikan rekan  Mas Khrisna Pahbicara "Sensasi Boleh asal tidak keterlaluan" sebagai pelajaran kita bersama.
Untuk itu saya membuat tulisan ini sebagai tindakan kesalahan mengakui kesalahan saya sebagai penulis, yang tidak mengindahkan kepatutan dan naluri moral yang tepat sebagai penulis.
Tulisan ini adalah bentuk permintaan maaf saya secara terbuka kepada rekan saya Mas Khrisna Pabichara yang merasa moralitasnya sebagai penulis di kompasiana tertampar karena artikel saya tersebut. Â
Tentu tidak ketinggalan kompasinaer lain yang bisa terancam keberadaannya karena artikel saya dinilai "sensitive" dapat merugikan semuanya termasuk keluarga besar kompasiana.
Tidak mengurangi rasa hormat saya kepada rekan kompasiner lain dan pembaca kompasiana: "Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan saya tersebut.