Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pernikahan Anti Makan Cinta dan Sayang

4 September 2020   17:02 Diperbarui: 5 September 2020   12:46 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi titikjambi.com

Indonesia masuk darurat perceraian memang tidak dapat ditampik. Resesi ekonomi Indonesia saat ini sepertinya memberi andil besar pada angka perceraian dalam rumah tangga.

Frustasi ekonomi di masa pandemi corona sebagain masyarakat berlomba menggugat cerai dinilai sebagai solusi. Maka saat dari itu kedepan "cerai" saat krisis ekonomi, sudah pantas dijadikan budaya baru dan masyarakat harus menganggap cerai adalah hal yang biasa.

Tidak salah memang fakta dari kebutuhan hidup selalu saja membuat pusing pikiran.Tetapi apakah benar goncangan ekonomi membuat frustasi manusia semakin menajam?

Inilah terkadang menjadi pertanyaan penting itu. Sedikit dari banyakanya berbagai pertanyaan yang mengganjal dari hidup. Apakah hidup manusia harus pasti punya uang?

Kenyataannya hidup memang harus beruang, bukan beruang kutub dari negara Rusia, tetapi manusia beruang: manusia harus selalu mempunyai uang mecukupi kebutuhan yang harus dibeli.

Dilema, dilema, dan dilema sudah menjadi bagian dari kehidupan. Maka dari itu tidak ada kata lain selain memperkuat keyakinan hidup apapun keadaanya.

Bawasaanya semua bentuk cobaan hidup, manusia harus kuat-kuat bertahan untuk tetap menjalaninya. Karena pada saatnya ketika memang ada usaha bukan tidak mungkin kita dapat melalui kesusahan hidup yang ada.

Memang hidup tidak dapat lepas dari latar belakang dampak perkara dari suatu maslaah. Saat ini dengan kehidupan ekonomi morat-marit akibat corona.

Sungguh menjadikan nasib hidup masyarakat Indonesia kini semakin tragis dalam hal ekonomi memenuhi kebutuhan rumah tangga. PHK terjadi dimana-mana, usaha mengalami kelesuan, dan banyak sekali pengangguran.  Maka dari itu entah mengapa saya yakin: semakin banyak orang frustasi di era pandemi ini.

Bayangkan yang biasanya ketika ekonomi normal, kita bisa bekerja, ada penghasilan, kita bisa jajan dan jalan-jalan. Anak-istri dapat tercukupi kebutuhan.

Tetapi dengan keadaan sekarang, coba Anda bayangkan? Jangan salahkan jika cinta, sayang, dan pernikahan bubar tanpa adanya kemapanan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun