Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyongsong Kampung Wisata Berbasis "Bahasa" di Cilacap

22 Juli 2020   20:16 Diperbarui: 23 Juli 2020   12:09 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka penggerak dari wisata berbasis bahasa sendiri mengorganisir orang-orang sekitar Kabupaten Cilacap yang pernah tinggal di luar negri, tentu yang sudah paham budaya dan kearifan lokal Negara tertentu guna diterapkan dikawasan wisata berbasih bahasa tersebut.

Tidak ketinggalan nantinya dalam pelayanannya sendiri sebagai pemandu wisata kawasan tersebut diadakan multi bahasa dimana sisi eduksi bahasa juga tertampung disana. 

Bila wisatawan ingin mengetahui dialek Negara bersangkutan dapat langsung bertanya kepada pemandu untuk diterjemahkan memanfaatkan anak-anak didik LPK yang magang keluar negri sedang belajar bahasa Negara tersebut. 

Disatu sisi peserta didik berbagai LPK di Kabupaten Cilacap belajar, disii lain juga membagikan apa yang sedang dipelajarinya sedikit-sedikit kepada masyarakat.  

Kampung "Bahasa" integrasi kursus bahasa dan penyaluran TKI

"Bahasa adalah seni dari mendengarkan dan menggunakan, maka dari itu ketika manusia sudah mengerti dan paham suatu bahasa disanalah ia akan mengembangkan apa-apa yang dapat menjadi potensinya melalui pengetahuan akan bahasa tersebut".

Mungkin harus menjadi inovasi dimana tempat wisata bukan hanya sebagai tempat orang-orang melupakan penat saja mencari suasana hidup yang berbeda sekedar lari dari rutinitas sehari-hari. 

Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga harus menciptakan atau menggali produktifitas dengan sinergitas industry misalnya kampung wisata berbasis bahasa Kabupaten Cilacap yang akan diproyeksikan terinegrasi dengan kursus bahasa serta penyaluran tenaga kerja ke luar negri bekerja sama dengan LPK atau Lembaga Pelatihan Kerja yang ada di Kabupaten Cilacap.

ilustrasi: Sharing session para pemaku kepentingan kampung wisata bahasa. (sumber gambar: dokpri)
ilustrasi: Sharing session para pemaku kepentingan kampung wisata bahasa. (sumber gambar: dokpri)
Hari ini Rabu (22/7/2020) menyongsong berdirinya kampung wisata berbasis bahasa bertempat di LPK "Excellent Hospitality College" membahas integrasi tersebut dengan pemangku kepentingan bisnis LPK maupun lembaga kursus yang sekaligus menjadi pemerakarsa kampung wisata berbasis bahasa di Kabupaten Cilacap.

Ada sekitar lima bahasa negara yang akan menjadi titik focus kampung wisata berbasis bahasa di Kabupaten Cilacap tersebut serta pengenalan budaya dan kulinernya. 

Masing-masing negara Jepang, Tiongkok, Inggris, Korea, dan Spanyol. Mengapa dipilih kelima Negara tersebut selain sudah populer dikalangan masyarakat Indoneisa, Negara tersebut juga menjadi tujuan Negara favorite calon TKI untuk mengadu nasib disana baik segmentasi Kapal Pesiar, Perhotelan atau Pabrik-Pabrik yang ada diluar negri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun