Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyongsong Kampung Wisata Berbasis "Bahasa" di Cilacap

22 Juli 2020   20:16 Diperbarui: 23 Juli 2020   12:09 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi.

"Bentuk dari perbedaan jika ia dikenali bukan saja akan mendekatkan, lebih dari itu ia merekatkan sebagai suatu yang berbeda tetapi dapat hidup saling berkesinambungan. Karena pada akhirnya ketika manusia menyadari suatu perbedaan dirinya, ia akan dibawa pada satu "pertanyaan" dari manakah dirinya itu berasal".

Tidak dapat dipungkiri dewasa ini dangan berbagai kemudahan informasi yang didapatkan berkat kecanggihan teknologi yang semakin maju. Tantangan terbesar manusia adalah mau atau tidak dirinya mengali pengetahuan yang secara langsung dapat memberi  suatu potensi untuk dirinya gali menjadi nilai jual.

Oleh karenanya teknologi saat ini secara tidak langsung membawa manusia pada integrasi demografi dunia yang harus dirinya sendiri terima melalui informasi yang berkembang di berbagai araingan internet. 

Keterikatan masyarakat akan internet saat ini memang bukan hanya wacana, hampir setiap generasi hidup di abad ke-21 mayoritas sudah mengenal internet.  

Kemudian ketika manusia saat ini berbicara budaya, pengenalan-pengenalan terhadap budaya masyarakat dunia yang lain memang bukan suatu hambatan. 

Untuk itu terbukanya akses informasi, serta infrastruktur akses teknologi yang maju, serta cepatnya pertukaran informasi sendiri, harus benar-benar dapat di optimalkan siapa pun manusia yang hidup saat ini untuk berkreatifitas.

"Namun manusia belum menjadi manusia ketika dirinya belum diberikan suatu stimulus dasar bawasanya ketertarikan itu semuanya harus dibangun untuk menjadi gaya hidup populer yang nantinya diminati oleh sekumpulan manusia yaitu masyarakat".

Maka perpaduan gaya hidup poluler saat ini harus benar-benar manusia kejar dalam proses kraeatif untuk menjadi suatu nilai jual apapun latar belakangnya. 

Kebutuhan akan pengetahuan, keindahan, serta nilai-nilai yang ditanamkan pada semua bentuk kreatifitas di era tekonologi komunikasi menjadi nilai yang siginfikan berpengaruh terhadap eksistensi hidup manusia.

Tidak heran jika saat ini konsep pariwisata berbasis pengetahuan begitu digandrungi oleh masyarakat untuk mendukung eksistensi mereka di internet. Berbagai tempat wisata untuk pengetahuan masyarakat dibangun atas kreatifitas manusia saat ini sangat menarik untuk dikunjungi.

Sebab sampai kapan pun sektor parwisata dan ekonomi kratif berbasis alam hingga budaya kedepan akan menjadi nilai dari suatu pengetahuan manusia, disamping manusia sendiri mampu mengeksplorasi ide dalam membuat yang tidak ada menjadi ada, dari lawas menjadi baru, dan yang tidak menarik menjadi menarik untuk masyarakat kunjungi.

Maka sektor pariwisata saat ini dan yang akan terus berkembang kedepan adalah wisata pengetahuan "edukasi" yang dapat memberi nilai, menggali potensi, serta unik dan menarik belum pernah ada didaerah itu sebelumnya.

Ditambah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mampu membawa inspirasi, serta dapat menggali potensi masyarakat untuk semakin produktif, kedepan eksistensinya benar-benar akan menjadi nilai yang diperhitungkan dan dikunjungi oleh masyarakat secara luas dilihat dari umpan balik yang diterimanya.

Wacana  Kampung Wisata "Bahasa" Kabupaten Cilacap

"Dalam narasi sebuah pembangunan aspek yang dapat menyasar semua segmentasi daya gerak masyarakat saat ini adalah bisnis. Maka dari itu adanya bisnis pasti berpengaruh tentu terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat, sektor pariwisata, serta aspek-aspek sosial yang belum tersentuh pelayanan dan eksploitasi potensinya".

Maka wacana membangun kampung wisata berbasis bahasa sendiri di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang nanti rencananya akan dibangun di tiga desa di Kabupaten Cilacap yakni Kecamatan Adipala, Desa Kalikudi dan Doplang, sedangkan untuk kecamatan Maos di Desa Karangrena, menjadi pioner penting dan pembaharu kampung wisata dan ekonomi kreatif yang ada selama ini.

Mengandalkan wisata berbasis bahasa Negara-negara di dunia, sudah pasti nantinya akan membawa budaya Negara asal serta kuliner-kuliner khas yang ada di negara tersebut untuk diperkenalkan. 

Tidak ketinggalan juga ornamen-ornamen bangunan atau karya kerajinan tangan khas negara yang bersangkutan untuk dipamerkan sebagai wahana wisata pengetahuan "eduksi" masyarakat.

"Sebagai contoh misalnya Negara Jepang dengan pakaian adat kimono, nantinya cara memakai serta pengenalan terhadap fisik baju tersebut menjadi pengetahuan lintas budaya Negara kepada pengunjung sebagai daya tarik wisata. 

Sedangkan dari unsur kuliner negara Jepang ada Sushi, Dorayaki dan lain sebagainya untuk daya tarik wisata kuliner. Jadi tidak perlu ke Negara Jepang, didalam negeri sudah ada tempat yang merepresentasikan negara Jepang".

Oleh karena itu dalam oprasionalnya nanti dan konsep wisata berbasis bahasa sendiri masing-masing akan menyuguhkan kearifan lokal Negara tertentu untuk diadopsi. 

Maka penggerak dari wisata berbasis bahasa sendiri mengorganisir orang-orang sekitar Kabupaten Cilacap yang pernah tinggal di luar negri, tentu yang sudah paham budaya dan kearifan lokal Negara tertentu guna diterapkan dikawasan wisata berbasih bahasa tersebut.

Tidak ketinggalan nantinya dalam pelayanannya sendiri sebagai pemandu wisata kawasan tersebut diadakan multi bahasa dimana sisi eduksi bahasa juga tertampung disana. 

Bila wisatawan ingin mengetahui dialek Negara bersangkutan dapat langsung bertanya kepada pemandu untuk diterjemahkan memanfaatkan anak-anak didik LPK yang magang keluar negri sedang belajar bahasa Negara tersebut. 

Disatu sisi peserta didik berbagai LPK di Kabupaten Cilacap belajar, disii lain juga membagikan apa yang sedang dipelajarinya sedikit-sedikit kepada masyarakat.  

Kampung "Bahasa" integrasi kursus bahasa dan penyaluran TKI

"Bahasa adalah seni dari mendengarkan dan menggunakan, maka dari itu ketika manusia sudah mengerti dan paham suatu bahasa disanalah ia akan mengembangkan apa-apa yang dapat menjadi potensinya melalui pengetahuan akan bahasa tersebut".

Mungkin harus menjadi inovasi dimana tempat wisata bukan hanya sebagai tempat orang-orang melupakan penat saja mencari suasana hidup yang berbeda sekedar lari dari rutinitas sehari-hari. 

Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga harus menciptakan atau menggali produktifitas dengan sinergitas industry misalnya kampung wisata berbasis bahasa Kabupaten Cilacap yang akan diproyeksikan terinegrasi dengan kursus bahasa serta penyaluran tenaga kerja ke luar negri bekerja sama dengan LPK atau Lembaga Pelatihan Kerja yang ada di Kabupaten Cilacap.

ilustrasi: Sharing session para pemaku kepentingan kampung wisata bahasa. (sumber gambar: dokpri)
ilustrasi: Sharing session para pemaku kepentingan kampung wisata bahasa. (sumber gambar: dokpri)
Hari ini Rabu (22/7/2020) menyongsong berdirinya kampung wisata berbasis bahasa bertempat di LPK "Excellent Hospitality College" membahas integrasi tersebut dengan pemangku kepentingan bisnis LPK maupun lembaga kursus yang sekaligus menjadi pemerakarsa kampung wisata berbasis bahasa di Kabupaten Cilacap.

Ada sekitar lima bahasa negara yang akan menjadi titik focus kampung wisata berbasis bahasa di Kabupaten Cilacap tersebut serta pengenalan budaya dan kulinernya. 

Masing-masing negara Jepang, Tiongkok, Inggris, Korea, dan Spanyol. Mengapa dipilih kelima Negara tersebut selain sudah populer dikalangan masyarakat Indoneisa, Negara tersebut juga menjadi tujuan Negara favorite calon TKI untuk mengadu nasib disana baik segmentasi Kapal Pesiar, Perhotelan atau Pabrik-Pabrik yang ada diluar negri.

Oleh karena itu Kampung wisata berbasis bahasa di Kabupaten Cilacap ini mempunyai visi dan misi jelas selain sebagai tempat hiburan masyarakat "pariwisata", juga sebagai tempat eduksi pengenalan budaya masyarakat dunia.

Tidak kalah penting nantinya kampung wisata berbasih bahasa juga menjadi pioner  inovasi tempat wisata, dimana sisi produktifitas masyarakat juga akan tertampung disana melaui kursus bahasa dan penyaluran tenaga kerja Indonesia keluar negri yang teritegrasi dengan tempat wisata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun