Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyongsong Kampung Wisata Berbasis "Bahasa" di Cilacap

22 Juli 2020   20:16 Diperbarui: 23 Juli 2020   12:09 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Sharing session para pemaku kepentingan kampung wisata bahasa. (sumber gambar: dokpri)

Sebab sampai kapan pun sektor parwisata dan ekonomi kratif berbasis alam hingga budaya kedepan akan menjadi nilai dari suatu pengetahuan manusia, disamping manusia sendiri mampu mengeksplorasi ide dalam membuat yang tidak ada menjadi ada, dari lawas menjadi baru, dan yang tidak menarik menjadi menarik untuk masyarakat kunjungi.

Maka sektor pariwisata saat ini dan yang akan terus berkembang kedepan adalah wisata pengetahuan "edukasi" yang dapat memberi nilai, menggali potensi, serta unik dan menarik belum pernah ada didaerah itu sebelumnya.

Ditambah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mampu membawa inspirasi, serta dapat menggali potensi masyarakat untuk semakin produktif, kedepan eksistensinya benar-benar akan menjadi nilai yang diperhitungkan dan dikunjungi oleh masyarakat secara luas dilihat dari umpan balik yang diterimanya.

Wacana  Kampung Wisata "Bahasa" Kabupaten Cilacap

"Dalam narasi sebuah pembangunan aspek yang dapat menyasar semua segmentasi daya gerak masyarakat saat ini adalah bisnis. Maka dari itu adanya bisnis pasti berpengaruh tentu terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat, sektor pariwisata, serta aspek-aspek sosial yang belum tersentuh pelayanan dan eksploitasi potensinya".

Maka wacana membangun kampung wisata berbasis bahasa sendiri di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang nanti rencananya akan dibangun di tiga desa di Kabupaten Cilacap yakni Kecamatan Adipala, Desa Kalikudi dan Doplang, sedangkan untuk kecamatan Maos di Desa Karangrena, menjadi pioner penting dan pembaharu kampung wisata dan ekonomi kreatif yang ada selama ini.

Mengandalkan wisata berbasis bahasa Negara-negara di dunia, sudah pasti nantinya akan membawa budaya Negara asal serta kuliner-kuliner khas yang ada di negara tersebut untuk diperkenalkan. 

Tidak ketinggalan juga ornamen-ornamen bangunan atau karya kerajinan tangan khas negara yang bersangkutan untuk dipamerkan sebagai wahana wisata pengetahuan "eduksi" masyarakat.

"Sebagai contoh misalnya Negara Jepang dengan pakaian adat kimono, nantinya cara memakai serta pengenalan terhadap fisik baju tersebut menjadi pengetahuan lintas budaya Negara kepada pengunjung sebagai daya tarik wisata. 

Sedangkan dari unsur kuliner negara Jepang ada Sushi, Dorayaki dan lain sebagainya untuk daya tarik wisata kuliner. Jadi tidak perlu ke Negara Jepang, didalam negeri sudah ada tempat yang merepresentasikan negara Jepang".

Oleh karena itu dalam oprasionalnya nanti dan konsep wisata berbasis bahasa sendiri masing-masing akan menyuguhkan kearifan lokal Negara tertentu untuk diadopsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun