Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat dan Kebahagiaan Hidup

14 Juli 2020   21:24 Diperbarui: 28 Juli 2020   20:40 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun apakah cinta dan wanita merupakan suatu titik pencapaian itu bagi pria, yang harus mutlak dikejar dan dijadikan sebuah prestasi hidup sebagai manusia? Tentu cinta dan wanita bukalah pencapaian bagi manusia yang berbentuk sejatinya pria---- saya menyadari itu.

Selama ini orang-orang hanya salah memaknai cinta dan wanita, yang dianggapnya merupakan suatu pencapain dirinya. Maka yakinlah bahwa persepsi itu merupakan hal yang sangat salah, karena ketika cinta dan wanita dimaknai sebagai pencapaian, mereka akan tertantang untuk mencapai sesuatu yang lebih dari cinta dan wanita itu sebagai bentuk kepuasan, dan akan terus meninggikan kulitas dari cinta dan wanita itu didalam waktu kehidupan mereka.

"Oleh karenanya "pria" akan selalu ingin mencapai yang lebih dalam dan tinggi dari pengalaman cinta mereka dengan wanita-wanita, yang mungkin menjadi tantangan untuk dapat dicapai itu---- sebagai pemenuhan-pemenuhan akan pencapaiaanya sendiri "menjadi" pria dimasa depan yang selalu tertantang pada kualitas cinta dan wanita didalam hidupnya untuk terus berganti-ganti".

Sebab cinta dan wanita sesungguhnya bukanlah suatu ukuran. Mereka tidak pernah menyentuh sebuah pencapaian, tetapi ada pada kebutuhan hidup manusia---- yang ia "manusia" memang butuh teman. Sebab ujung dari cinta dan wanita hanyalah pertemanan. 

Orang menikah untuk berteman, orang mempunyai anak juga sama: untuk teman hidup mereka. Maka apapun bentuk hidup manusia merupakan sebuah pertemanan, yang mereka akan terus menjadi teman dalam mengarungi kehidupan.

Jadi dengan berbagai ukuran kebahagiaan manusia, apakah mungkin "bahagia" tersebut jika manusia ingin berbahagaia harus di sandarkan pada faktor pertemanannya sendiri? Bukanakah manusia itu hidup membawa dirinya sendiri--- dalam hidup pula membangun dirinya sendiri pada akhirnya?

Kedirian sebagai ungkapan dari kebahagiaan merupakan tonggak manusia untuk hidup sebagai sebuah keutamaan dirinya--- makhluk hidup yang ingin berbahagia.

Tanpa mencapai, tanpa merasakan, dan tanpa menjadi kebanggaan akan dirinya sendiri dalam ukuran diri tersebut adalah bentuk manusia-manusia yang tidak bahagia. Dalam menjadi bahagia, haruslah ada sesuatu yang ditonjolkan sebagai sebuah kelebihan, dan saya seperti telah menemukan kebahagiaannya dalam berkarya tulis itu sendiri.

Meskipun kekecewaan dari lemahnya apresiasi terhadap profesionalisme sebagai penulis itu terhadap diri saya, mungkin dalam manusia berkarya seni, tidak apa jika memang tulisan-tulisan yang diciptakan saya tidak laku. Pada intinya dari penghasilan lain seperti bekerja diperusahaan atu bertani mungkin saya dapat hidup.

Berseni sepertinya tidak harus sama dengan para seniman disana yang karyanya lukisnya bisa laku ber-milyar-milyar dalam menjual karyanya. Tetapi kepuasan dalam berkaya itu seperti kebahagiaan yang tidak terkira ukurannya bagi siapapun termasuk penulis atau seniman yang belum dihargai karyanya.

"Dari seni menemukan jati diri" itulah gambaran dari nilai seorang seniman jika dia memang tidak dapat dibayar secara professional". Bergelimang uang dari karya memang perlu karena setiap akomodasi berkarya atau menjalani kehidupan itu sendiri semua butuh uang untuk membeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun