Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Puncak Popularitas dan Kematian

6 Mei 2020   11:21 Diperbarui: 7 Mei 2020   12:26 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang jika seorang penyanyi sedang dimasa populairtas yang tinggi, tawaran manggung akan sangat banyak. Dan kebanyakan penyanyi di Indonesia memanfaatkan itu dengan kerja berlebih takut dimasa berikutnya tidak ada tawaran manggung lagi. 

Ibaratnya menabung banyak untuk masa krisis kalau sudah tidak laku lagi. Berpikir seperti itu memang benar, tetapi apakah sebagai orang-orang yang menghibur, bijaksana ketika kondisi kesehatnya sendiri tidak diperhatikan, hanya ingin memuaskan hasrat bagimana aji mumpung dirinya dapat bekerja lalu mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya?

Inilah sebagin besar kekeliruan itu, kerja berlebih disamping gaya hidup yang tidak sehat sebagai public figure seperti artis itu sendiri. Mbah Surip, Nike Ardila serta Didi Kempot merupakan potret gemerlap dunia keartisan kita saat sedang ada didalam masa puncak popularitasnya. 

Serangan jantung yang mengantarkan mereka Didi Kempot dan Mbah Surip ke peristirahatan terkahir bukan tanpa sebab.  Juga dengan kecelakaan yang menimpa Nike Ardila yang pulang dari diskotik polo dan diisukan mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.

Oleh karena itu gaya hidup dan kelebihan beban kerja berpengaruh besar pada factor-faktor kematian mereka, meskipun riwayat-riwayat baik penyakit juga berperan besar. 

Namun apapun bentuk dari dunia gemerlap kepopularitasan itu, memang mengandung sebuah resiko besar? Tetapi  tidak siapapun orangnya, di dalam kepopularitasan mungkin akan menjalankan peran dan laku yang sama.    

Ketersediaan mereka Mbah Surip, Lord Didi, serta Niki Ardila sudah sepantasnya mendapat apresiasi yang lebih dari para penggemar mereka. Dalam keadaan apapun mereka tetap menghibur kita bagaimanapun caranya. 

Tentu upaya dan jasa-jasa mereka dalam panggung hiburan layak untuk terus dikenang kapan pun masanya sepanjang orang-orang masih mengingatnya. 

Selamat jalan dan semoga ditempatkan di tempat yang terbaik disamping Tuhan, Mbah Surip, Nike Ardila, serta Lord Didi, karya-karyamu akan terkenang sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun