Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bagi Seorang Kreatif, PHK Awal dari Segalanya

23 April 2020   18:11 Diperbarui: 24 April 2020   09:38 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berkarier (Sumber: Scoop.it)

Mengolah kreativitas untuk awal yang baru
Krisis ekonomi jika diibaratkan dunia dan masyarakat itu seperti sedang hibernasi. Sebab aktivitas ekonomi tersebut seperti sedang tertidur tetapi tidak pulas. Layaknya seorang tertidur, ia sedang mengistirahatkan badannya yang capek karena terlalu banyak beraktiVitas, guna merasakan segar kembali badan itu besok hari. 

Begitupula manusia saat ini yang harus berhenti dari aktivitasnya seperti bekerja di perusahaan, berdagang, dan aktivitas-aktivitas lainnya. Tidak lain untuk memulai kembali dengan segar berbagai aktivitasnya di lain waktu.

Seperti saya ini karena kesibukan bekerja di perusahaan yang menyibukan kegiatan dan menguras waktu saya, sehingga daya kreativitas menulis saya luntur ditelan waktu. Ketika badan capek, aktivitas berpikir lalu menulis, bahkan membaca sekalipun, akan sangat menjadi aktivitas yang dienggankan. 

Berbeda ketika saya tidak sedang melakukan pekerjaan apapun. Saya ingat ketika saya memilih keluar dari perusahaan sebelumnya, ingin fokus menganggur untuk mengistirahaTkan badan dan pikiran. Saya ingat waktu itu menulis di Kompasiana ini bisa mencapai sekitar 30-an artikel selama sebulan.

Dari 30-an artikel itu menjadi artikel utama atau heAdline pun cukup bagus presentasenya 5 sampai 7 artikel. Memang tidak banyak , tetapi berapa artikel selama sebulan yang dikirimkan ke Kompasiana oleh Kompasianer? Saya kira bisa beribu-ribu artikel. 

Dan saya cukup bangga dengan tulisan saya, memang tidak bagus, tetapi dengan waktu yang santai, fokus menulis akan mempengaruhi segala kualitas-kualitas tulisan tersebut. Waktu itu di dalam 80-an nama yang medapat reward di Kompasiana. 

Nama saya juga masuk dalam daftar tersebut, meskipun hanya bernilai ratusan ribu. Tetapi itu prestasi, dimasa saya tidak bekerja diperusahaan, saya masih dapat terus produktif dan menghasilkan rupiah walaupun nilainya sedikit.

Maka di masa pandemi Covid-19 ini, ditambah terkena imbas PHK, sembari menunggu lowongan pekerjaan yang pasti akan melimpah setelah ekonomi normal kembali pasca pendemi Covid-19. 

Saya ingin mengawali lagi mengisi kegiatan menulis lagi secara aktif di Kompasiana. Mengolah kreativitas untuk awal yang baru setelah saya terkena PHK dari perusahaan tempat saya bekerja.

Maka dari itu dengan longgarnya waktu, saya mulai membaca buku lagi dengan giat, melihat tayangan-tayangan berkualitas di YouTube dan menikmati lagi ruang kerja menulis saya yang sering tertinggal ketika saya sedang sibuk bekerja. Di masa pasca PHK ini, saya benar-benar akan mengasah kreativitas saya lagi. 

Entah hasilnya akan seperti apa, terpenting saya masih ada kegiatan untuk menambal kesuntukan supaya tidak menjadi kaum rebahan yang sama sekali tidak produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun