Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Amerika Membunuh Orang Berpengaruh Iran?

7 Januari 2020   20:19 Diperbarui: 8 Januari 2020   05:18 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Pixabay.com

Ketegangan antar Negara memang bukan saja mengkhawatirkan Negara yang bersangkutan tersebut. Tetapi juga Negara baik tetangga, tetangga jauh, ataupun Negara yang berbeda benua sekalipun. Semua Negara pasti ikut juga mengkahawatirkan berbagai ketegangan antar Negara, ketika terjadi konfrontasi satu negara dengan negara lainnya.

Tentu kekehawatiran mereka adalah potensi akan pecahnya perang di antara Negara tersebut, karena semua tahu, bagaimana imbas perang jika ada Negara-negara saling berseteru; ekonomi dunia yang secara definitif tidak setabil, akan terjadinya krisis politik dunia, dan krisis keamanan dunia yang dipertaruhkan.

"Meruntut pada sejarah perang dunia: kemungkinan besar akan terjadi "krisis" keamanan dunia karena terkadang dibalik blok politik dalam persekutuan di sana antar negara, mempengaruhi masyarakat dinegara tertentu untuk saling membenci satu dengan lainnya, yang akhirnya memicu perang dunia itu sendiri apapun alasannya walaupun itu merupakan persekutuan".

Memang jika dipikir secara rasional, apa untungnya adanya perang? Tetapi bagi mereka yang mempunyai kepentingan, perang merupakan suatu keharusan untuk dapat saling menguasai kekuasaan mereka sendiri, atau dengan bisa bergantinya kekuasaan tersebut ketika ada yang kalah dan menang dalam perang, mengacu hukum primitif: "siapa yang menang ia akan berkuasa".

"Dapat dikatakan perang merupakan suatu transaksi secara tradisi manusia dan dunia yang men-sejarah, di mana kekuatan selalu menjadi ukuraan bagaimana pemenang itu diciptakan untuk menguasai apa yang ingin mereka kuasai termasuk ekonomi, politik, dan kebudayaan suatau wilayah atau Negara tertentu".

Padahal tentu kekuasaan adalah milik mereka, terupusat pada golongan, dan ujungnnya dari kekuasaan itu jika melibatkan suatu Negara---- bukankah juga akan menciptakan narasi Negara miskin dan kaya karena serakahnya Negara-negara dengan kekuatan besar yang ingin menguasai dunia dalam hal ini; kekuasaan secara politik maupun ekonomi dinegara lainnya yang lemah: sistem "imperilasime"?

Maka perang yang terjadi memang pada akhirnya akan merugikan masyarakat itu sendiri, karena kerusakan bangunan yang sudah dibangun masyarakat seperti; perumahan, gedun-gedung sekolah, ataupun rumah sakit akibat perang, jelas semua itu akan rusak oleh senjata-senjata yang digunakan untuk perang yang saling mengalahkan.

"Mungkin dengan serangan-serangan bersenjata seperti rudal, bom ataupun nuklir sekalipun---- yang mereka akan gencarkan, semua berdampak pada saling menghancurakan satu sama lainnya, yang pada akhirnya akan mendegradasi kemanusiaan dan jatuhnya korban jiwa. Atau dengan mirisnya korban manusia yang tidak bersalah, juga dengan kalapnya manusia untuk membantai manusia lainnya yang mereka anggap musuh secara ideologis, padahal mereka hanya digunakan oleh orang-orang yang berkuasa untuk melanggengkan kuasannya menjahati kemanusiaan itu sendiri".

Ketegangan hubungan Iran-Amerika akibat terbunuhnya Jendral Iran: Qasem Soleimani  

Tak ubahnya jika dalam suatu ketegangan hubungan antar Negara misalnya, baik kolonialsime ataupun konfrontasi antar Negara karena masalah tertentu, yang pada akhirnya mengerucut menjadi perkara sumber terjadinya gesekan--- adalah tetap orang yang berpengaruh terhadap Negara tersebut dapat menjadi sumber dari pecahnya konfilk itu.

Ini tentu beralasan, bahwa;  setiap konflik dapat diredam jika tokoh-tokoh yang berpengaruh terhadap masyarakat dapat dikendalikan, atau hanya diasingkan ketika memang secara ideologi politik mereka bersalah mengancam secara "politik" didalam aktivitas-aktivitas politik mereka, tentu untuk menahan gejolak dimasyarakat itu sendiri akibat dari pengaruh tokoh tersebut.

"Sebagai contoh bagaiamana kondisi tradisi kolonialisme, ia tidak dapat langsung membunuh orang-orang yang berpengaruh dinegara kolonial tersebut, padahal keberadaan mereka membahayakan kelanggengan kekuasaan koloni mereka sendiri dinegara jajahan".

Seperti Belanda yang tidak berani langsung membunuh Soekarno atau tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan lain karena pengaruhnya yang besar dimasyarakat. Sudah pasti ketika "Soekarno" dihukum mati oleh Belanda, karena pengaruhnya tersebut, pasti akan terjadi gejolak dimasyarakat kolonial Hindia- Belanda waktu itu yang pada akhirnya mengancam kekuasaan mereka sendiri.

Serangan yang terjadi jumaat (3/1) malam menewaskan  pemimpin Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani, lewat serangan udara dalam perjalanan menuju Bandara Baghdad, Irak, pesawat yang tumpangi langsung dihantam rudal Amerika Serikat. Jelas, tindakan serangan sendiri mengindikasi, ditambah dengan tewasnya orang berpengaruh di Iran "Qassem Soleimani", adalah bentuk provokasi supaya perang terbuka dimulai diantara kedua negara.

"Karena secara otomatis dengan tokoh berpengaruh yang dibunuh atau terbunuh dalam suatu serangan atau hukuman sekalipun jelas akan memunculkan gejolak dimasayarakat; dalam hal ini yakni; masyarakat Iran itu sendiri".

Maka dengan terbunuhnya tokoh penting mereka "Qassem Soleimani" pemerintah Iran mengadakan sayembara; "siapa yang dapat memenggal dan membawa kepada presiden Amerika "Donald John Trump" akan mendapat 1,1,trilyun rupiah. Begitu pula dengan pengibaran bendera merah Iran disudut-sudut kota maupun desa di Iran, tentu ini adalah pertanda perang memperjuangkan revolusi Iran untuk bebas dari Negara-negara imperialisme.

Karena di Negara-negara Timur tengah sendiri, pemerintahan yang kuat dan tidak dapat disetir secara politik maupun ekonomi (berdikari) oleh Negara-negara besar "sekutu" cenderung akan terus dimusuhi secara militer termasuk Iran dan Irak yang masih dipimpin oleh "Saddam Hussein".

Lalu dengan negara seperti Suriah yang cenderung masyarakatnya terbelah, mereka Negara imperialis yang dimpimpin Amerika membuat suatu kekuatan politik baru untuk mengahcurkan Negara Suriah dari dalam negaranya sendiri yakni; dibentukanya ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah untuk menggrogoti kekuasaan yang sah secara politik di Suriah.

Iran yang masyarakatnya sendiri solid dan kuat secara politik untuk berdikari dan enggan bekerja sama dengan amerika, baik secara politik maupun ekonomi, untuk menjaga semuber daya alam mereka "minyak bumi", terus diserang Amerika dengan isu-isu nuklir bahkan embargo ekonomi terhadap Negara Iran. Maka tidak heran bila konflik yang terjadi dinegara timur tengah selalu saja mempengaruhi harga minyak dunia, atau mungkin konfrontasi-konfrontasi yang terjadi untuk kepentingan mempengaruhi harga minyak dunia itu sendiri?

Tetapi yang jelas, konfrontasi dengan membunuh tokoh-tokoh yang berpengaruh didalam sebuah Negara (Iran) merupakan tanda menyulutnya api peperangan yang secara pasti karena "mendapat" suara dari masyarakat itu sendiri. Terbunuhnya  pemimpin tertinggi militer mereka "Iran""Qassem Soleimani" sama dengan sudah membunuh masyarakat Iran itu sendiri. Tentu faktor kecintaan pada tokoh yang disegani masyarakat Iran, mungkin itulah yang dicari Amerika untuk memulai perang terbuka dengan iran yang selama ini hubungan antara Iran dan Amerika memang sudah memanas sejak beberapa dekade terakhir.

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun