Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Amerika Membunuh Orang Berpengaruh Iran?

7 Januari 2020   20:19 Diperbarui: 8 Januari 2020   05:18 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Pixabay.com

"Sebagai contoh bagaiamana kondisi tradisi kolonialisme, ia tidak dapat langsung membunuh orang-orang yang berpengaruh dinegara kolonial tersebut, padahal keberadaan mereka membahayakan kelanggengan kekuasaan koloni mereka sendiri dinegara jajahan".

Seperti Belanda yang tidak berani langsung membunuh Soekarno atau tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan lain karena pengaruhnya yang besar dimasyarakat. Sudah pasti ketika "Soekarno" dihukum mati oleh Belanda, karena pengaruhnya tersebut, pasti akan terjadi gejolak dimasyarakat kolonial Hindia- Belanda waktu itu yang pada akhirnya mengancam kekuasaan mereka sendiri.

Serangan yang terjadi jumaat (3/1) malam menewaskan  pemimpin Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani, lewat serangan udara dalam perjalanan menuju Bandara Baghdad, Irak, pesawat yang tumpangi langsung dihantam rudal Amerika Serikat. Jelas, tindakan serangan sendiri mengindikasi, ditambah dengan tewasnya orang berpengaruh di Iran "Qassem Soleimani", adalah bentuk provokasi supaya perang terbuka dimulai diantara kedua negara.

"Karena secara otomatis dengan tokoh berpengaruh yang dibunuh atau terbunuh dalam suatu serangan atau hukuman sekalipun jelas akan memunculkan gejolak dimasayarakat; dalam hal ini yakni; masyarakat Iran itu sendiri".

Maka dengan terbunuhnya tokoh penting mereka "Qassem Soleimani" pemerintah Iran mengadakan sayembara; "siapa yang dapat memenggal dan membawa kepada presiden Amerika "Donald John Trump" akan mendapat 1,1,trilyun rupiah. Begitu pula dengan pengibaran bendera merah Iran disudut-sudut kota maupun desa di Iran, tentu ini adalah pertanda perang memperjuangkan revolusi Iran untuk bebas dari Negara-negara imperialisme.

Karena di Negara-negara Timur tengah sendiri, pemerintahan yang kuat dan tidak dapat disetir secara politik maupun ekonomi (berdikari) oleh Negara-negara besar "sekutu" cenderung akan terus dimusuhi secara militer termasuk Iran dan Irak yang masih dipimpin oleh "Saddam Hussein".

Lalu dengan negara seperti Suriah yang cenderung masyarakatnya terbelah, mereka Negara imperialis yang dimpimpin Amerika membuat suatu kekuatan politik baru untuk mengahcurkan Negara Suriah dari dalam negaranya sendiri yakni; dibentukanya ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah untuk menggrogoti kekuasaan yang sah secara politik di Suriah.

Iran yang masyarakatnya sendiri solid dan kuat secara politik untuk berdikari dan enggan bekerja sama dengan amerika, baik secara politik maupun ekonomi, untuk menjaga semuber daya alam mereka "minyak bumi", terus diserang Amerika dengan isu-isu nuklir bahkan embargo ekonomi terhadap Negara Iran. Maka tidak heran bila konflik yang terjadi dinegara timur tengah selalu saja mempengaruhi harga minyak dunia, atau mungkin konfrontasi-konfrontasi yang terjadi untuk kepentingan mempengaruhi harga minyak dunia itu sendiri?

Tetapi yang jelas, konfrontasi dengan membunuh tokoh-tokoh yang berpengaruh didalam sebuah Negara (Iran) merupakan tanda menyulutnya api peperangan yang secara pasti karena "mendapat" suara dari masyarakat itu sendiri. Terbunuhnya  pemimpin tertinggi militer mereka "Iran""Qassem Soleimani" sama dengan sudah membunuh masyarakat Iran itu sendiri. Tentu faktor kecintaan pada tokoh yang disegani masyarakat Iran, mungkin itulah yang dicari Amerika untuk memulai perang terbuka dengan iran yang selama ini hubungan antara Iran dan Amerika memang sudah memanas sejak beberapa dekade terakhir.

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun