Diam-diam politikus menghirupmu, menyiksamu, tanpa kau sadari. Menyodot darah dan tenagamu tanpa terasa kemudian energimu habis, yang nantinya jelata akan kalah, "ia kalah ditelan perjuangnya sendiri".
Untuk orang yang sama sekali tidak mempertanggungjawabkan perbuatnya karena kerja kerasmu jelata, mereka politikus lupa akan janji-janji. Jelata tetap akan jadi sampah yang bisa dijual kembali para pemulung bertopeng para politikus negara.
Pesta demokrasi, rasanya dia mengaburkan. Ia mendirikannya dengan uang, agar menjadi pohon uang yang selamanya dapat terpanen. Tidak hanya itu, pohon untuk berbuah, kehendak untuk kuasa para "politikus" adalah tujuannya.
Tanpa mereka sang jelata untuk berkuasa, mana mungkin "politikus" merasa dengan keringatnya. Tentang penderitaannya, harapan, dan keberlangsungan tatanan sosial yang sehat untuk kehidupannya. Tujuannya jelata hanya keberlangsungan kehidupan ini, agar pantas untuk dilajutkan, lebih baik, untuk semakin baik terhadap semua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI