Tentu latar belakang Jawa bagian Timur lebih dominan menjadi pemimpin dibanding dengan Mancanegara Kulon. Keturunan Raja-Raja Jawa masa lalu berasal dari sana Jawa bagian timur. Kita tahu pemimpin Indonesia dari Soekarno hingga Jokowi terkecuali Habibi berasal dari Jawa bagian Timur. Tetapi riwayat Raja-Raja Bugis dari Sulawesi Selatan juga mempengaruhi lahirnya pucuk kepemimpinan dari sana.
Sebagai pengingat, ini adalah penafsiran kepemimpinan ditilik dari kebudayaan khususnya Jawa. Terus terang saya netral dalam setiap Pilpres, saya bukan pendukung 01 atau 02, bisa di cek berbagai tulisan Saya. Jika saya membahas Politik pasti hal mendasar dari politik itu yang saya bahas. Bukan anti hanya saja saya malas ketika menjadi fanatik Politik tetapi tidak sampai pada esensi Politik. Gampangannya Saya tidak mau hanya dijadikan tameng atas nama Politik yang kini semakin di identitaskan.
Perkara mitologi tidak tertulis yang diajarkan Bapak saya ini patah dan "Prabowo menjadi Presiden". Tentu saya seneng, berarti dengan trah saya sebagai Manusia Mancanegara Kulon, saya-pun dapat menjadi Presiden Indonesia masa depan. Dengan Prabowo menjadi presiden, teori-teori mitologi dari Mancanegara Kulon yang diajarkan secara turun-temurun itu bisa jadi hanyalah konspirasi dominasi politik Kerajaan Jawa atas Mancanegara Kulon dulu.
Tetapi lihat saja nanti ketika hari Pemilihan Umum itu datang. Kenyataanya juga Prabowo dari dulu mencalonkan diri dari Wakil hingga Presiden saja belum pernah terpilih. Juga bagaimana "Raymond Sapoen" trah Mancanegara Kulon yang menjadi calon Presiden Suriname tetapi gagal juga. Mungkin karena kurang kuatnya trah Raja-Raja pada Manusia Mancanegara Kulon menjadi sebab lemahnya karisma akan kepemimpinan Manusia Mancanegara Kulon itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H