Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mitologi Jawa, Bagaimana Memandang Pilpres?

5 April 2019   17:39 Diperbarui: 18 April 2019   00:37 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: gambar diambil dari kbr.id/ Islam Kejawen Cilacap sedang melakukan ritual di Panembahan

Ilustrasi: diambil dari kompasiana survey dukungan paslon oleh Bloger
Ilustrasi: diambil dari kompasiana survey dukungan paslon oleh Bloger

Tentu latar belakang Jawa bagian Timur lebih dominan menjadi pemimpin dibanding dengan Mancanegara Kulon. Keturunan Raja-Raja Jawa masa lalu berasal dari sana Jawa bagian timur. Kita tahu pemimpin Indonesia dari Soekarno hingga Jokowi terkecuali Habibi berasal dari Jawa bagian Timur. Tetapi riwayat Raja-Raja Bugis dari Sulawesi Selatan juga mempengaruhi lahirnya pucuk kepemimpinan dari sana.

Sebagai pengingat, ini adalah penafsiran kepemimpinan ditilik dari kebudayaan khususnya Jawa. Terus terang saya netral dalam setiap Pilpres, saya bukan pendukung 01 atau 02, bisa di cek berbagai tulisan Saya. Jika saya membahas Politik pasti hal mendasar dari politik itu yang saya bahas. Bukan anti hanya saja saya malas ketika menjadi fanatik Politik tetapi tidak sampai pada esensi Politik. Gampangannya Saya tidak mau hanya dijadikan tameng atas nama Politik yang kini semakin di identitaskan.

Perkara mitologi tidak tertulis yang diajarkan Bapak saya ini patah dan "Prabowo menjadi Presiden". Tentu saya seneng, berarti dengan trah saya sebagai Manusia Mancanegara Kulon, saya-pun dapat menjadi Presiden Indonesia masa depan. Dengan Prabowo menjadi presiden, teori-teori mitologi dari Mancanegara Kulon yang diajarkan secara turun-temurun itu bisa jadi hanyalah konspirasi dominasi politik Kerajaan Jawa atas Mancanegara Kulon dulu.

Tetapi lihat saja nanti ketika hari Pemilihan Umum itu datang. Kenyataanya juga Prabowo dari dulu mencalonkan diri dari Wakil hingga Presiden saja belum pernah terpilih. Juga bagaimana "Raymond Sapoen" trah Mancanegara Kulon yang menjadi calon Presiden Suriname tetapi gagal juga. Mungkin karena kurang kuatnya trah Raja-Raja pada Manusia Mancanegara Kulon menjadi sebab lemahnya karisma akan kepemimpinan Manusia Mancanegara Kulon itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun