Mereka terbuka dengan karya-karya indie yang sebelumnya sudah punya pangsa pasar di media sosial seperti youtube. Tujuannya adalah agar media komersial-pun tetap bisa eksis dengan karya baru walaupun karya tersebut dari rumah produksi mandiri. Tidak ada masalah karena terpenting dari semua itu ada hubungan saling menguntungkan untuk menghidupi satu sama lainnya.
Salah satu yang dapat menjadi contoh karya indie yang masuk dalam dunia media komersial adalah film indie "Bocah Ngapak ya" asal Kebumen. Film itu dilatarbelakangi kehidupan di salah satu desa diplosok kabupaten Kebumen. Kisah-kisahnya banyak terinspirasi dari kehidupan anak-anak khas desa.
Yang membuat menarik sendiri adalah pemain dari film itu sendiri dimana anak-anak sebagai pemain utama dalam film tersebut. Tingkah lucu para pemainnya dan skenario film dibalut situasi komedi membuat karya tersebut digandrungi masyarakat di media sosial muktahir. Disamping lucunya para pemainnya, bahasa yang digunakan-pun menjadi daya tarik sendiri. Sesuai dengan daerahnya yang berbahasa ngapak, film itu-pun dibuat senatural mungkin dan banyak mengangkat kearifan lokal kehidupan ala pedesaan.
Sedangkan pengadopsi film indi tersebut ke media komersial yaitu Trans 7. “Bocah ngapak ya” sendiri tayang pada hari sabtu dan minggu pukul 17:00 WIB. Tentu saja masuknya film “bocah ngapak ya “ sendiri dilatar belakangi dengan pangsa pasar Trans 7 yang selama ini menayangkan konten ramah anak seperti Sibolang, Laptop si Unyil dan lain sebaginya.
Dalam masyarakat teknologi dan beragamnya media-media yang hadir menambah khasanah baru dari dalam kehidupan hiburan itu sendiri. Teknologi memberi kesempatan siapapun untuk dapat berkarya sesuai minat dan bakatnya masing-masing. Tetapi karya yang akan langgeng untuk eksis adalah mereka yang punya kualitas dalam penyajian konten-kontennya. Tentunya baru dan berbeda dari kebanyakan. Sebagai nilai plus mendidik dan lucu.
Tidak ada lagi batas sebagi masyarakat teknologi dengan berbagai macam media yang ada. Kini setiap orang dapat mendemonstrasikan bakat dan minatnya secara mandiri. Mungkin dulu untuk menjadi seorang artis harus melalui casting yang ketat dan ikut audisi sana-sini menguras isi kantong berisi uang yang sangat dalam.
Tetapi kini para youtuber dengan bakatnya-pun dapat menjadi artis di media sosial. Jika beruntung ia dapat juga menjadi bagian dari media komersial yang kini cenderung merekrut talenta-talenta instan yang sudah populer sebelumnya dimedia sosial. Naiknya film "Bocah Ngapak ya" Kebumen ke media komersial menjadi bukti bahwa setiap karya mempunyai kesempatan yang sama tidak terkecuali. Dalam masyarakat teknologi sendiri memungkinkan tidak ada batas lagi. Semua bisa populer asalkan kreatif dan bisa sebagai sarana menghibur masyarakat teknologi muktahir yang kebanyakan mereka suntuk dengan hidupnya masing-masing karna kurangnya piknik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H