Menurut saya pacaran adalah hal yang paling boros dari masa muda. Mengapa? Karna sedikit-sedikit minta jalan, belum nanti biaya makan, tidak mungkin kan makan dengan pacarnya ditempat murahan dan tidak kekinian? Gengsi dong?
Belum lagi ditambah barang-barang untuk menunjang perayaan seperti, perayaan tanggal jadian, ulang tahun dan lain sebagainya. Semua memerlukan banyak uang dan pastinya membuat sangat boros diwaktu muda. Memang semua itu pilihan dari hidup kita, tetapi apa salahnya berpikir terlebih dahulu? Belum tentu kan pacar menjadi istri kita kelak? Kalau memang menjadi istri, tenanglah kita pernah dibahagiakan dulu sewaktu pacaran. Tetapi apakah tidak menyesal jika pacar kita bukan menjadi istri kita?Â
Disaat berumah tangga hasil yang kita dapat akan pas-pas-an mencukupi keluarga. Jadi membahagiakan istri merupakan sesuatu yang sulit. Untuk itu cara hidup prihatin membuat pertimbangan yang matang. Bersabar menjadi kunci bahwa, lebih penting menyiapkan untuk yang jelas akan hidup bersama kita dimasa depan dari pada bersama kita waktu muda dengan kebahagiaan yang sesaat.
Seperti inilah kesalahan dari sedikit banyaknya anak muda yang hanya hidup mengikuti arus tanpa idealisme kuat. Mereka hidup hanya mengikuti hasrat sesaatnya saja tanpa dipikirkan dampaknya. Akan menjadi kebingungan memenuhi kebutuhan disaat tua dan harus menangung waktu dihari depan.Â
Tidak apa menjadi berbeda dengan cara hidup prihatian sewaktu muda. Intinya ada keterjaminan yang kita bangun untuk kebutuhan apa yang akan kita butuhkan dihari depan. Tidak ada yang salah hidup prihatin diwaktu muda, akan lebih banyak manfaatnya dari pada mubahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H