Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tenaga Kerja Murah Perusahaan Alih Daya

2 Februari 2019   10:28 Diperbarui: 5 Februari 2019   16:03 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : finansialku.com

Tetapi disinilah pilihan tidak banyak itu. Jika pekerja tidak bisa keterampilan lain selain keterampilan yang diberikan dari perusahaan sebelumnya, merka mau tidak mau jika masih ingin bekerja menurut dengan mekanisme yang ada dari perusahaan alih daya yang baru. 

Jarangnya lapangan pekerjaan barupun ikut andil dalam menyuburkan keterpaksaan pekerja tetap mengikuti perusahaan alih daya baru walaupun harga yang dibayarkan lebih sedikit.

Atas dasar alasan inilah menjadikan pekerja perusahaan alih daya adalah aset yang termonopoli bagi sesama perusahaan alih daya itu sendiri. Dimana mereka menjalaninya dengan keterpaksaan demi masih mendapat penghasilan dari pekerjaan yang ada. 

Tanpa adanaya perubahan yang lebih baik walaupun berada dibawah perusahaan alih daya yang baru mau tidak mau harus dijalani para pekerja perusahaan alih daya. 

Perusahaan alih daya yang barupun dengan enaknya mereka bicara, jika pekerja menuruti mekanisme yang diajukan perusahaan maka ikutlah, tetapi jika tidak setuju dengannya perusahaan alih daya yang baru inipun bergeming, masih banyak orang yang membutuhkan pekerjaan diluar sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun