Tetapi disinilah pilihan tidak banyak itu. Jika pekerja tidak bisa keterampilan lain selain keterampilan yang diberikan dari perusahaan sebelumnya, merka mau tidak mau jika masih ingin bekerja menurut dengan mekanisme yang ada dari perusahaan alih daya yang baru.Â
Jarangnya lapangan pekerjaan barupun ikut andil dalam menyuburkan keterpaksaan pekerja tetap mengikuti perusahaan alih daya baru walaupun harga yang dibayarkan lebih sedikit.
Atas dasar alasan inilah menjadikan pekerja perusahaan alih daya adalah aset yang termonopoli bagi sesama perusahaan alih daya itu sendiri. Dimana mereka menjalaninya dengan keterpaksaan demi masih mendapat penghasilan dari pekerjaan yang ada.Â
Tanpa adanaya perubahan yang lebih baik walaupun berada dibawah perusahaan alih daya yang baru mau tidak mau harus dijalani para pekerja perusahaan alih daya.Â
Perusahaan alih daya yang barupun dengan enaknya mereka bicara, jika pekerja menuruti mekanisme yang diajukan perusahaan maka ikutlah, tetapi jika tidak setuju dengannya perusahaan alih daya yang baru inipun bergeming, masih banyak orang yang membutuhkan pekerjaan diluar sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H