Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lunturnya Kejayaan Bisnis Telekomunikasi

23 Januari 2019   18:45 Diperbarui: 23 Januari 2019   18:59 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbukti mau tidak mau Provider Telekomunikasi harus membanting harga agar diminati pelanggan. Demi menciptakan iklim yang sehat dalam perusahaan supaya masih ada Deviden untuk Ekspansi, perusahaan melakukan penekanan biaya oprasional perusahaan. Bukan hanya divisi alih daya yang terdampak pemangkasan oprasional untuk perusahaan tetap sehat. 

Pekerja oraganik proveder sendiri pun mengalaminya pengurangan itu. Tidak jarang mereka dipensiunkan dini demi penekanan-penekanan oprasional itu. 

Jika mau bertahan dalam persaingan, perusahaan Telekomunikasi haruslah berbenah bahkan harus mampu berinovasi dalam bisnisnya. Saya menduga lesunya bisnis Telkomunikasi disebabkan oleh banyaknya provider yang ada. Selain menjamurnya banyak provider faktor lain seperti berkurangnya kebutuhan pelanggan untuk telpon pada jaringan GSM dan sms juga menjadi pengaruh. Padahal pendapatan terbesar dari Provider terdapat pada sektor itu. 

Dengan kecepatan paket data, dan pengembangan aplikasi berbasis data yang dapat juga untuk menelpon, chating dan video call dengan biaya murah jelas, pelanggan memilih mengunakan data. 

Menurut saya marger antara sesama perusahaan Telekomunikasi merupakan solusi yang efektif jika perusahaan Telekomunikasi tidak mau mengalami bisnis yang stagnan. Banyaknya BTS dari masing-masing Provider membuat masalah itu sendiri karna permintaan yang semakin sedikit dari pelanggan. 

Mayoritas pelanggan data kini juga beralih ke jaringan fiber optik yang dinilai lebih baik dari pada jaringan BTS itu sendiri. Dengan marger biaya oprasional perusahaan untuk pemeliharaan dapat ditekan juga belanja perangakat Telekomunikasi yang lebih minimalis. Karna dimasa depan pelanganggan akan lebih mengedepankan penggunaan akses data bukan lagi telpon atau sms pada jaringan GSM. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun