Mohon tunggu...
Komen Setiadi
Komen Setiadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tabur tuai kehidupan

Sejatinya manusia pemikir sejati ialah pencari Kebenaran, kita adalah makhluk Insan yg di ciptakan bukan kebetulan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bisnis Besar Bangsa Bangsa

1 November 2022   13:10 Diperbarui: 1 November 2022   13:19 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semuanya ada nilai kalau ada uang dan uang seperti ungkapan saudara kita  {hepeng mangatur nagaraon} ungkapan sindiran bahasa batak ini harus nya membuat kita sadar tentang hidup yang sudah berpola pikir mareri sehingga kita lupa dengan nilai nilai leluluhur bangsanya sendiri bangsa Indonesia.

Hal kisah sampai saat ini pun masih sangat terasa, bagaimana supaya menciptakan bisnis menjual sesutu di bangsa ini hingga mereka tidak segan segan menciptakan penyakit yang membuat banyak orang ketakutan bahkan mati diakibatkan obat obatan termasuk syirup saat ini yang mematikan, alhasil mereka pun membuat obat penyembuh yang harus kita beli atau lagi2 hutang ke bangsa lain... Ini seperti nya terus dan akan terus bangsa ini di buat bisnis perdagangan.

Sadar atau tidak sadar  bangsa ini pun paling subur tempat bisnis Judi dan narkoba yang aman dan di amankan bahkan tertutup rapat-rapat oleh keamanan nya sendiri,  dengan bahasa halusnnya menyalahgunakan obat obatan terlarang terlalu berlebihan itu dilarang, namun selagi di gunakan aman dan tidak berlebihan sah sah saja. Hehehe...

Tulisan ini hanya Sebagai renungan saya sebagai curahan dalam menulis pada saat peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022 tentang membaca Zaman dan membacabAlam dan juga bagaimana kita membaca Bangsanya sendiri.

Yang harapannya di hari Sumpah Pemuda tahun ini dan akan datang pemuda -pemuda yang suka membaca bisa berfikir positif dan mampu bangkit akan bangsanya sendiri, bukan hanya sebatas kritik/kritis melalui ungkapan celoteh yang ramai seperti para Netizen? tapi bagaimana kita bisa bersatu dalam sumpah atau janji setia bisa di katakan satu ikatan persaudaraan pemuda pemuda dalam rangka berjuang memuliakan kembali bangsa ini menjadi lebih bernilai. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun