Mohon tunggu...
Komen Setiadi
Komen Setiadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tabur tuai kehidupan

Sejatinya manusia pemikir sejati ialah pencari Kebenaran, kita adalah makhluk Insan yg di ciptakan bukan kebetulan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kehidupan yang Benar dan Jalan Kebenaran

22 Mei 2022   22:09 Diperbarui: 1 November 2022   15:29 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 21 mei 2022

Sejatinya manusia hidup adalah pencari kebenaran sejati
Setiap manusia yang hidup adalah bagian makhluk ciptaan Nya yang paling sempurna,
sehingga wajar jika manusia menuntut hal hal yang sempurna 

Karena kehidupan ini ada yang merencanakan dan menciptakannya termasuk kita manusia ada  pemilik nya begitupun alam semesta ini ada pemiliknya karena Dia Maha pencipta dan Pemilik segala-galanya.

Hidup tumbuh dan berkembang pun bagian dari proses penciptaan alam semesta karena kita manusia adalah makhluk bagian dari alam semesta ini dengan demikian sudah benar lah alam ini di ciptakan dengan benar berdasarkan sistem/aturan sang pencipta itu sendiri. 

Secara umum manuska ingin segala sesuatu itu sempurna baik materil maupun non materil, tapi sedikit sekali manusia yang mencari hal yang berpaham kebenaran yang hakiki. 

Karena kesempurnaan jiwa atau hidup seseorang tatkala ia mampu membedakan mana yang yang benar dan mana yang salah, dengan seperti itu dia sedang menuju tahap penjiwaan yang sempurna, sehingga nilai-nilai kebenaran adalah satu bagian dari pada sendi-sendi kehidupan ini, sehingga dapat di tangkap dan di jadikan sebuah ilmu tentang hidup.

Ada banyak hal tentang nilai-nilai kebenaran yang kita dapati baik di lingkungan sekitar maupun secara luas
Diskusi-diskusi kecil di warung kopi, sekolah , kampus, atau di majelis majelis keagamaan pada umumnya mereka sering membahas hal-hal yang menyangkut kebenaran itupun tidak banyak atau sangat sedikit  dari mereka yang mau diskusi tentang kebenaran. 

Menurut pengalaman kita berdiskusi tentang kebenaran sering banyak perdebatan keras bahkan sengit dengan tingkat argumen yang berbeda-beda, padahal KEBENARAN itu  didiskusikan bukanlah di perdebatkan. 

Masing-masing merasa benar tentang apa yang ada pada mereka, jika kita berkumpul 5 orang saling berdiskusi di situ pula ada 5 kebenaran yang di kedepankan menurut faham dan tingkat intelektual mereka masing-masing. 

Namun terkadang ada juga kebenaran individu/pribadi seorang diri ini bisa kalah dengan kebenaran kelompok, golongan atau banyak orang. Kebenaran kelompok ini pun sering mengukuhkan bahwa kolompoknya lah yang paling benar dari sekian bamyak kelompok di bangsa ini.

Adapun terkadang kebenaran yang berkelompok dan pribadi ini sering kita temukan fakta di lapangan baik melalui dialok ataupun diskusi-diskusi kecil di  masyarakatl sering berbenturan atau bertolak dengan apa yang ada pada faham nenek moyang leluhur bangsa ini .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun