Mohon tunggu...
Komehere
Komehere Mohon Tunggu... -

Katanya...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Data Kemiskinan BPS Abal-abal

28 Agustus 2012   10:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:13 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wilayah terdekat dengan saya saat membuat tulisan ini adalah Provinsi Jambi, Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara, coba anda lihat berapa juta hektar luas hutan yang ada dalam laporan BPS dan datanglah ke area tersebut untuk membuktikannya, semoga anda beruntung bisa menemukan 50% luas hutan berbanding data BPS tersebut.

Taukah anda bahwa MUNGKIN bisa jadi data BPS sengaja dibuat tidak valid karena banyak koruptor yang berkepentingan.

1. Data tidak valid karena Surveyor membuat Responden Fiktif.
2. Data tidak valid karena proyek survey fiktif oleh pelaksana fiktif.
3. Data disengaja tidak valid untuk memperbesar anggaran belanja daerah.
4. Data disengaja tidak valid untuk menutupi penimpangan sebelumnya.
5. Data disengaja tidak valid untuk mencari keuntungan.
6. Tidak valid karena lain-lain: lain ditanya, lain dijawab, lain kesimpulan.

Jika data statistik sebuah daerah memberi gambaran bahwa jumlah masyarakat miskin cukup kecil maka investor perdagangan barang konsumer akan berdatangan karena menganggab masyasarakat daerah tersebut pada kaya-kaya dan merupakan pembeli potensial.

Jika data statistik sebuah daerah memberi gambaran bahwa jumlah masyarakat miskin cukup signifikan maka investor produksi dan pabrikasi akan berdatangan karena menganggab masyarakat daerah tersebut bisa dijadikan sebagai tenaga kerja buruh dengan upah yang relatif lebih murah.

Ada banyak trik yang dapat dipergunakan oleh seorang pemimpin, termasuk menggunakan data statistik, tinggal apa maksud dan tujuan dalam menampilkan data yang tidak valid tersebut, kerena siapapun investor kakap besar akan menjadikan data statistik sebagai salah satu acuan pertimbangan dalam membuat keputusan investasi.

Jika anda seorang investor babrikan dan barang produksi apakah anda akan membangun pabrik di wilayah yang kebanyakan dihuni orang kaya atau orang miskin?.

Jika anda seorang investor sarana belanja dan hiburan apakah anda akan membangun Studio atau Supermarket di wilayah yang kebanyakan dihuni orang kaya atau orang miskin?.

Dari data statistik yang valid ataupun tidak valid tersebut coba anda simak dengan baik dan tenang apakah data statistik tersebut menjadikan anda sebagai PASAR PEMBELI POTENSIAL bagi investor penjual produk untuk mengeruk keuntungan dari barang yang mereka jual atau sebaliknya malah menjadikan anda sebagai PASAR ASSET POTENSIAL bagi investor yang menjalankan proses produksi produk yang akan mereka buat.

Harap kita ingat dalam sebuah sistem organisasi perusahaan menempatkan TENAGA KERJA sebagai suatu ASSET dalam menjalankan roda perusahaan yang juga menerima pembagian keuntungan dalam bentuk Upah, Gaji, Bonus, Tunjangan dan berbagai bentuk termasuk effek multiplier berupa pertumbuhan ekonomi dan prasarana lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun