Mohon tunggu...
Boy SubirosaSabarguna
Boy SubirosaSabarguna Mohon Tunggu... Dokter - Dosen Fakultas Kedokteran UI

Kedokteran Komunitas, Biomedical Engineering, Medical Informatic

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Berbasis Soft Skill Menuju Indonesia Maju 2045 Perlu Dimulai Sekarang!

30 Januari 2021   17:40 Diperbarui: 30 Januari 2021   17:40 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Pembelajaran Sekarang(4)

             Menjadi tantangan dan harapan di masa datang, agar ada perubahan yang mencolok pada Indonesia Maju 2045 terkait hal-hal berikut ini.  (18)

gambar-2-1-1-6013dcc08ede485ff6469812.jpg
gambar-2-1-1-6013dcc08ede485ff6469812.jpg
 1. Hard Skill. Penguasaan hard skill berubah menjadi sedikit jumlahnnya, tetapi lebih mendalam, tidak hanya hafal dan mengerti saja, tetapi sampai pada pendapat, mengambil keputusan dan kesimpulan, sehingga mendalam dan dapat menerapkan dan mengembangkan materi lebih lanjut. Cukup 20% saja tetapi mendalam dan mampunyai modal keilmuan untuk berkreasi, dan mengembangkan inovasi tidak hanya bentuk angka yang menilai sesaat, tetapi penguasaan yang berguna secara jangka panjang. Hard Skill yang sifatnya hafalan dan informasi semata, dapat menggunakan Google (19) dan Youtube (20) untuk mendapatnya dengan cepat dan mudah. 2. Futuristik Skill. Dilaksanakan secara terstruktur dengan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian yang terstrukstur, sehingga menjadi mahir dan dapat diukur sebagai hasil kemahiran bukan sekedar ekstra kurikuler tetapi menjadi kurikulum yang jelas dan dapat diukur. Sangat baik bila Hard Skill diajarkan dan dilatihkan menggunakan Fukturistic Skill (21), sehingga lulus sarjana sudah mahir bekerja, malah masih kuliah mahasiswa sudah mahir bekerja. Hal ini penting dengan porsi besar sesuai dengan tantangan tahun 2045 dan 2050. 3. Berfikir Inovatif. Menjadi keharusan, bukan tambahan, atau asal ada, karena memberikan gambaran keunggulan perorangan satu dengan yang lain. Masa mendatang memerlukan hal ini secara nyata dan dengan porsi yang besar, karena bersaing dengan robotic (22) yang makin fleksibel dan murah. Berfikir inovatif harus diwujudkan dalam bentuk karya inovatif, maka mahasiswa tak hanya kuliah dan mencoba di laboratorium saja, tetapi menjadi penghasil karya nyata sejak menjadi mahasiswa.  

 

6. Pengembangan Soft Skill

6.1. Soft Skill Klasik. Ada 9 yang utama yang dapat diidentifikasi dan secara nyata telah memegang peran yang besar dalam kehidupan dan pendidikan, bagian dari Soft Skill  (27), sebagai keterampilan yang penting untuk dikuasai ada 3 sebagai dasar, yaitu adanya beberapa hal penting seperti berikut: (28) 1) Keterampilan Berfikir dan Keterampilan Inovatif serta Pengambilan Keputusan menjadi dasar bagi keterampilan lainnya; 2) Keterampilan Komunikasi dan Keterampilan Informasi, menjadi penting pada era komputererisasi dan era media sosial, sehingga dapat dikerjakan dengan efektif dan efisien, serta dengan sabar dan bijak; 3) Keterrampilan Berkelompok dan Keterampilan manajemen, diperlukan pada saat sekarang yang megutamakan kerja tim yang terarah dengan perencanaan dan evaluasi yang ketat serta reguler, maka akan menjadi keterampilan pendukung yang penting agar tujuan dan target tercapai; 4) Keterampilan Jejaring dan Keterampilan Enterpreuneur, yang baru menonjol pada sekitar tahun 2000-an, di tandai dengan perkembangan perusahaan swasta dan pekerjaan informal yang dapat menunjang kehidupan, seperti dalam bentuk perdagangan.

6.2. Keterampilan Berfikir. Keterampilan Berfikir dan Keterampilan Inovatif serta Pengambilan Keputusan, sebagai kesatuan, sekarang ini menjadi sentral kembali, karena: 1) berlimpahnya informasi yang harus disaring dan dipilih, 2) ada berbagai metode sistem bantu yang cepat, akurat dan dapat memecahkan masalah kompleks, 3) penggunaan keterampilan berfikir akan menyederhanakan proses pemecahan masalah yang makin berbelit.(29) Memberikan penyederhanaan untuk mengerti kondisi yang ada dengan memberikan HUBUNGAN yang mengaitkan satu hal dengan yang lain, yaitu:

APA?

MENGAPA?

BANGAIMANA?

Sebagai gambaran utuh agar dapat memberikan kejelasan, dan dapat memberikan batasan suatu pengertian, yang disebut Berfikir Sistematis (30) 

6.3. Soft Skill Futuristik. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang berdasarkan kajian diperlukan pada saat kondisi menjadi negara maju. Dengan demikan kita perlu memeprsiapkan bila ingin mencapai Indonrsia Maju 2045, sebagai Keterampilan Futuristik (32)  yang gambarannya ada 12 macam, seperti beriut: 0) Future Vision, 1) Sense making, 2) Social intelligence, 3) Novel and adaptive thinking, 4) Cross cultural competency, 5) Computational thinking, 6) New Media Literacy, 7) Transdisciplinary, 8) Design Mindset, 9) Cognitive load management, 10) Virtual collaboration, 11) Artificial Intelligent. Dalam rangka menguasi secara lebih sederhana dan mudah dimengerti serta  mudah dikerjakan, tentang Soft Skill Futuristik maka akan dibagi 3 bagian, yaitu: terkait Keterampilan Berfikir, Keterampilan Kerjasama dan Keterampilan Jejaring. Dibahas di sini hanya, yang terkait dengan keteramplan berfikir, yang lainnya silahkan meliht di e-book secara lengkap. Berikut merupakan soft skill yang terkait dengan Keterampilan Berfikir, sebagai soft skill yang mengutamakan kemampuan berfikir. Berikut penjelasannya. 0) Future Thinking, merupakan berfikir jauh sampai ke surga, dipicu oleh penggerak keseimbangan hidup, adanya percaya karena yakin, terkait perkembangan agama, dan banyaknya penggunaan narkoba. 1) Sence Making, merupakan kemampuan memberi makna yang dipicu adanya mesin yang baru dan mesin berbasis robot yang pintar. Contoh: muncul alat baru yang lebih akurat dan lebih murah, contoh robot visite pasien. (33) 3) Novel and adaptive thinking, kemampauan berhubungan secara social seluruh dunia dipicu oleh adanya internet dan media sosial. Contoh: Alat pengukur tekanan darah secara digital yang sebelumnya dengan air raksa, pengukur suhu dengan laser seperti Thermo Gun. (34) 5) Computational thinking, kemampuan menggunakan komputer sehingga dapat menggunakan dengan baik, termasuk penggunan telepon pintar yang mempunyai kapasitas tinggi. 8) Design Mindset, kemampuan bertugas untuk mengembangkan hal baru, yang dipicu timbulnya kesempatan untuk membuat inovasi, dan pengertian lebih luas tentang mindset. (35) 9) Cognitive Load Management, kemampuan memilih dan menyaring informasi yang penting, yang dipicu banyaknya informasi yang ada dan beragam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun