Mulailah dari paradigma kita. Menurut Covey, "Paradigms are powerful because because they create the lens through wich we see the world. The power of a paradigm shift is the esential power of quantum change, whether that shift is an instaneous or a slow and deliberate process".
Dalam dunia spiritual, kita mengenal istilah dzikir, yang secara etimologis berarti "menyebut", "mengingat", secara terus menerus. Dalam konteks pembaruan paradigma kita terhadap diri sendiri, dzikir bisa dimaknai mengingat, menyebut, meneguhkan hal-hal positif tentang diri sendiri, "Aku Bisa!"Â
Mantera itulah yang jika ditindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata setiap hari, akan mampu mengubah Anda dari sosok Quitters dan Campers, menjadi manusia Climbers.Â
Karena kita secara kodrati dilahirkan dengan satu dorongan inti untuk terus "mendaki", yang bisa dimaknai secara luas dan dinamis. Mendaki secara filosofis yaitu menggerakan tujuan hidup Anda ke depan, ke arah hal-hal positif dan berguna bagi diri Anda dan masyarakat luas, apapun tujuan itu.Â
Setiap orang yang sukses sama-sama memiliki dorongan yang mendalam untuk berjuang, untuk maju, untuk meraih cita-cita, dan mewujudkan impian mereka. Langkah pertama yang bisa kita lakukan sangat sederhana, perbarui paradigma Anda. Teguhkan dalam batin dan tindakan Anda, "Aku bisa!"
Daftar bacaan:
Covey, Stephen R. The 8th Habit: From Effectiveness to Greatness. New York: Simon & Schuster, 2004.
Stoltz, Paul G. Adversity Quotient: Tunrning Obstacles into Opportunities. John Wiley and Sons Inc., 1997.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H