Perubahan besar terjadi pada 70.000 - 30.000 tahun yang lalu, ketika spesies kita mengalami apa yang disebut Revolusi Pengetahuan, sehingga Sapiens menjadi lebih cerdas, mampu berpikir dan menciptakan bahasa untuk berkomunikasi satu sama lain dengan baik. Lalu, mengapa kemampuan komunikasi tersebut menjadi spesial, padahal hewan-hewan lain pun mampu berkomunikasi antar sesamanya dengan bahasa mereka?
Yuval Harari menuliskan setidaknya ada tiga hal yang membuat kemampuan berbahasa Sapiens menjadi istimewa. Pertama, bahasa membuat sapiens dapat berkomunikasi dan berkoordinasi. Kedua, bahasa dapat dipakai untuk bergosip di antara mereka. Ketiga, bahasa mereka dapat digunakan untuk berimajinasi, membayangkan sesuatu yang tidak ada dalam realitanya.
Dalam hal koordinasi dan komunikasi, pada dasarnya hewan-hewan lainnya dapat menggunkan bahasa sederhana kepada kawannya. Seperti peringatan, "Awas di sana ada singa".Â
Sedikit berbeda, Sapiens saat itu mampu menyampaikan informasi dengan lebih lengkap seperti "Pada sungai yang terletak di belakang gunung tersebut, terdapat dua ekor singa yang bersembunyi di balik semak-semak".Â
Kemampuan berkomunikasi dan memberikan informasi secara detail kepada kawanannya, membuat Sapiens lebih mudah berkoordinasi dan berkerjasama, yang memudahkan proses berburu dan mengumpulkan makanan.Â
Yang paling penting dari bahasa bagi Sapiens adalah sebagai instrumen untuk mengembangkan imajinasi, yang pada akhirnya mampu mengikat mereka dalam jumlah yang sangat besar untuk berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.
Perseroan Terbatas (PT) Â adalah satu contoh imajinasi terbesar Sapiens saat ini. PT bukanlah suatu benda, tidak berwujud, dan hanya "nyata" karena adanya beberapa lembar kertas yang dituliskan dan ditandatangani oleh notaris.Â
Misalnya perusahaan Peugeot. Semua mobil Peugeot dapat dihancurkan, semua karyawannya dapat dipecat, akan tetapi perusahaan Peugeot masih bisa tetap ada. Sedangkan apabila hakim menyatakan perusahaan Peugeot bubar, maka pada saat itu pula eksistensi perusahaan hilang. Peugeot tidak punya hubungan dengan dunia nyata.Â
Perusahaan tersebut tidak lebih merupakan wujud dari imajinasi kolektif  Sapiens. Tidak hanya itu, imajinasi kolektif Sapiens juga terjadi pada banyak hal, seperti imajinasi tentang negara, ideologi, hak asasi manusia, demokrasi, uang, dan hal-hal lainnya.
Begitulah sejumput narasi dari Sapiens, yang saya harapkan dapat menumbuhkan hasrat Iqra kita semua untuk mendalaminya dari buku sumber.
Yang terakhir, izinkan saya menyajikan kutipan inspiratif berikut ini: