Mohon tunggu...
Komang Ayu Wirastini
Komang Ayu Wirastini Mohon Tunggu... Guru - guru

guru yang suka berlari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Harmoni dalam Keragaman: Membangun Sekolah Damai melalui Interaksi yang Menggembirakan

1 Februari 2024   17:42 Diperbarui: 1 Februari 2024   17:46 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

SMAN 1 Sikap Dalam tepatnya di daerah Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan mencerminkan tempat dimana semua warga sekolah hidup secara damai dan berdampingan, saling menghargai, menghormati perbedaan suku, ras dan agama. Di sekolahku semua sangat terbuka dalam menerima keberagaman dan perbedaan, contohnya guru-guru atau tenaga pendidik yang banyak berasal dari daerah lain. Ada beberapa guru yang berasal dari Jawa misalnya dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan ada juga yang berasal dari Provinsi lain misalnya Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Semua peserta didik dan warga sekolah di sini bisa menerima dan menghargai perbedaan yang ada. Semboyan Bhineka Tunggal Ika sangat dipegang teguh demi nama baik sekolah, bangsa dan negara ini. Para guru dan murid, semuanya bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif di sekolah, ini dibuktikan dengan adanya kegiatan hari besar keagamaan oleh mayoritas muslim peserta didik di sini, guru-guru non muslim ikut berpartisipasi untuk membantu ketertiban peserta didik.

SMK Negeri 1 Lahomi, guru akan memperkenalkan materi yang mencerminkan berbagai budaya, agama, dan pandangan dunia dalam kurikulum dengan menyelenggarakan kegiatan diskusi yang memungkinkan peserta didik berbicara tentang pengalaman, pandangan, dan perbedaan budaya mereka.

SMAN 3 Bantaeng, menjadi sekolah damai dalam menerapkan kebihnekaan dan menerapkan profil pelajar pancasila,peserta didik menekankan pentingnya integrasi antara kurikulum dan nilai-nilai pancasila untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis, setiap hari guru melakukan S7 dalam menjemput peserta didik, sebelum melakukan aktifitas pembelajaran dipagi hari, tepatnya di jam pertama pembelajaran,peserta didik melakukan literasi Al-Qur'an,sebagai bentuk penerapan keagamaan di awal pembelajaran,begitu pun dengan dalam pelaksanaan program keagamaan di sekolah, yakni sholat berjamaah, dan melaksanakan kuliah tujuh menit setiap selesai sholat dhuhur berjamaah, peserta didik yang santun, maka akan menciptakan suasana yang damai di sekolah.

SMA N. 1 Afulu memiliki keberagaman di sekolah saya tetap terjaga karena mayoritas sukunya, agamanya, adat-istiadatnya sama. Sedikit yang beragama islam, selebihnya Kristen dengan suasana perkampungan, sebagian rumah peserta didik jauh dari sekolah dan masih ada yang jalan kaki karena tidak punya alat transportasi. Meski demikian anak-anak senang belajar di sekolah.

SMAK Kolese Santo Yusup di Malang dikenal sebagai tempat yang tidak hanya menyediakan pendidikan berkualitas, tetapi juga merangkul dan merayakan keberagaman yang dimiliki oleh peserta didiknya.  1.174 peserta didik (tahun pelajaran 2023-2024) yang berasal dari berbagai daerah seluruh Indonesia. peserta didik berasal dari berbagai penjuru Indonesia. Ada peserta didik yang berasal dari Papua, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan berbagai provinsi lainnya. Keanekaragaman asal daerah menciptakan atmosfer yang mempromosikan saling pengertian dan apresiasi. Keberagaman tidak menjadi hal baru di sekolah. 6 agama juga ada dan dipeluk oleh masing-masing peserta didik dan mereka tetap saling menghormati satu sama lain tanpa merasa itu adalah perbedaan. Bahasa Indonesia dengan beragam aksen daerah juga telah menjadi kewajaran. Justru, inilah menjadi kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh sekolah. Beragam kegiatan disusun sekolah untuk mengakomodasi perbedaan ini seperta kegiatan pentas seni budaya, pertandingan antar peserta didik dalam bidang olahraga, kegiatan P5 dan lainnya.

Guru memiliki tanggung jawab untuk membimbing peserta didik dalam memahami dan menghargai keberagaman. Guru tidak hanya menyampaikan materi ajar tetapi juga membantu peserta didik membentuk sikap positif terhadap perbedaan. Tanggung jawab ini juga didukung oleh penambahan dan penguatan informasi yang didapatkan melalui Diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKB).

WKB ini diikuti oleh mahapeserta didik Pendidikan Profesi Guru Biologi Kelas 002 K1G3 pada 28 Januari 2024 yang dipandu oleh Drs.I Wayan Sumberartha, M.Si. dan Hendra Susanto, S.Pd, M.Kes., Ph.D. Melalui pelatihan ini, kami merasakan pentingnya memahami dan menerapkan wawasan kebinekaan global dalam konteks pendidikan. Materi-materi yang disampaikan, seperti "Dunia yang Berwarna," "Negeri yang Harmoni," "Damai Mulai dari Diri," "Sekolahku yang Bhineka," dan "Sekolahku yang Damai," memberikan pencerahan yang signifikan bagi peran kami sebagai pendidik.

    Dunia yang Berwarna: Pemahaman tentang keberagaman global menjadi landasan bagi pengajaran yang relevan dan inklusif. Peserta didik tidak hanya dikenalkan dengan keanekaragaman dunia tetapi juga diajak untuk memahami dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

   Negeri yang Harmoni: Pemahaman mendalam tentang keberagaman Indonesia membantu kami menyusun kurikulum yang mencerminkan nilai-nilai kebangsaan dan merayakan kekayaan budaya. Mendorong peserta didik untuk menjaga harmoni dan saling menghormati adalah kunci dalam mendukung visi "Negeri yang Harmoni."

    Damai Mulai dari Diri: Topik ini menekankan pentingnya refleksi pribadi terkait keberagaman dan perdamaian. Kami menyadari bahwa sebagai guru, tanggung jawab kami tidak hanya pada aspek akademis tetapi juga dalam membentuk karakter peserta didik yang damai dan mampu menghargai perbedaan.

Sekolahku yang Bhineka: Kami mengerti bahwa keberagaman di sekolah bukan hanya tentang keberagaman peserta didik tetapi juga tentang keberagaman pendekatan pembelajaran dan kebijakan sekolah. Kami merasa tertantang untuk menciptakan lingkungan di mana setiap peserta didik dihargai dan merasa diterima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun