Mohon tunggu...
I Komang Adhya
I Komang Adhya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Chase consistency and you'll succeed !!!

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dukung Aktivitas Investasi Bersama IndiHome

13 Mei 2023   20:00 Diperbarui: 13 Mei 2023   19:54 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Artem Podrez from Pexels

Kemungkinan paling buruknya adalah tidak ada aktiva yang tersisa, sehingga pemilik saham tidak akan memperoleh apa-apa. Maka dari itu sebagai investor yang bijak kamu perlu menganalisa kinerja suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu sebelum memutuskan untuk membeli sahamnya.

Instrumen Investasi Obligasi

Obligasi merupakan surat utang yang suatu pihak terbitkan untuk menghimpun dana untuk keberlangsungan usaha maupun perekonomian negara. Dengan kata lain obligasi terbagi menjadi dua jenis yaitu obligasi korporasi dan obligasi pemerintah. Namun kali ini kita akan membahas obligasi pemerintah saja, sebab saya hanya berinvestasi pada obligasi tersebut.

SBN atau Surat Berharga Negara merupakan obligasi atau surat utang negara yang pemerintah Indonesia andalkan saat ini. Tujuan dari SBN ini sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jadi produk SBN ini merupakan program bagi masyarakat yang ingin berinvestasi sekaligus juga berpartisipasi dalam pembangunan negara.

SBN terdiri dari Surat Utang Negara (SUN ) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan terbilang investasi yang aman karena dijamin oleh pemerintah melalui undang-undang. Lebih tepatnya Undang-undang No.24 Tahun 2002 tentang SUN dan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara. 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, SBN terbagi menjadi dua kategori yaitu SBN konvensional dan syariah. SBN konvensional terbagi menjadi 2 produk yaitu Savings Bonds Ritel (SBR) dan Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI). Demikian juga SBN syariah yang juga memiliki 2 produk yaitu Sukuk Tabungan (ST) dan Sukuk Ritel (SR).

Image by George Pak from Pexels
Image by George Pak from Pexels

Manfaat Investasi Jangka Panjang

Setelah mengenal tiga instrumen investasi barusan, alangkah baiknya kamu juga mengetahui manfaat investasi jangka panjang. Berikut ini manfaat yang bisa kamu dapatkan dari investasi jangka panjang:

1.       Menghadapi Inflasi

Inflasi yang terjadi setiap tahun tentu saja mau tidak mau harus kita hadapi. Inflasi sendiri adalah penurunan nilai mata uang. Sedangkan jika kamu hanya menabung, tingkat suku bunga tabungan sendiri lebih rendah dari persentase tahunan inflasi. Jadi menabung rasanya kurang efektif untuk menghadapi inflasi.

Maka dari itu berinvestasi ke instrumen investasi yang memiliki imbal hasil yang persentase imbal hasilnya lebih tinggi dari tingkat inflasi rasanya lebih efisien. Selain terhindar dari dampak inflasi, kamu juga bisa meningkatkan pertumbuhan uang karena telah mengalahkan laju inflasi.

2.       Meningkatkan Aset atau Nilai Uang

Menabung bukannya tindakan yang tidak baik, hanya saja tidak efisien jika tujuanmu untuk meningkatkan nilai uang. Sebab jika hanya menabung nilai uangmu akan terus tergerus karena adanya biaya administrasi bank.

Coba bandingkan jika berinvestasi emas nilai instrumen investasi tersebut memiliki kemungkinan mengalami kenaikan nilai dalam beberapa tahun kedepan. Berbeda dengan nilai tabungan yang  tidak mengalami pertumbuhan nilai karena suku bunga tabungan yang rendah.

3.       Menambah Sumber Penghasilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun