Reksadana adalah instrumen yang merupakan dana himpunan masyarakat yang dikelola oleh Manajer Investasi. Tugas dari Manajer Investasi ini adalah menyalurkan dana himpunan tersebut ke beberapa instrumen investasi yaitu saham, obligasi dan instrumen pasar uang.
Reksadana terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran dan reksadana saham. Untuk berinvestasi reksadana juga terbilang mudah, karena bisa dari mana saja, cukup menggunakan smartphone milikmu.
Sebab sekarang banyak perusahaan fintech yang menyediakan layanan ini, pastikan saja aplikasi investasi reksadana tersebut sudah berstatus APERD atau Agen Penjual Reksa Dana dari OJK. Jadi APERD adalah suatu bukti bahwa perusahaan tersebut sudah terdaftar secara resmi untuk melakukan pemasaran reksa dana dan mengelola himpunan dana investasi para investor.
Instrumen Investasi Saham
Instrumen investasi yang selanjutnya adalah saham, saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) pada suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas. Keuntungan sebagai pemilik saham perusahaan adalah dapat mendapatkan dividen dan juga capital gain.
Dividen merupakan sebagian alokasi keuntungan perusahaan yang dibagikan ke para pemegang sahamnya. Besaran dividen ini sendiri akan diputuskan melalui usulan oleh Dewan Direksi perusahaan dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sementara itu capital gain sendiri adalah berupa keuntungan dari selisih harga saat investor melakukan penjualan saham kepemilikannya dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya. Kabar baiknya saham merupakan instrumen investasi yang liquid sehingga kamu tidak akan kesulitan untuk menjualnya di bursa.
Untuk membeli saham perusahaan kamu harus memiliki RDN di perusahaan sekuritas. RDN sendiri adalah Rekening Dana Nasabah. Karena untuk membeli saham dalam bursa efek Indonesia investor harus memiliki RDN. Sekarang untuk memiliki RDN cukup mudah, karena beberapa perusahaan sekuritas tidak menetapkan minimal deposit untuk membuka RDN baru.
Risiko Investasi Saham
Selain keuntungan tersebut, saham juga memiliki risiko yang perlu kamu ketahui. Pertama adalah tidak mendapatkan dividen. Ingat investor mendapatkan dividen jika perusahaan mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu dalam membeli suatu saham perusahaan kamu wajib tahu kinerja perusahaan itu sedang baik atau mengalami penurunan kinerja.
Selanjutnya adalah capital loss, ini merupakan kebalikan dari capital gain. Ini terjadi bila investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya kinerja perusahaan tidak membaik maupun ada news atau berita negatif tentang perusahaan terkait.
Risiko terakhir yaitu likuidasi, seperti yang kita tahu perusahaan juga bisa mengalami kebangkrutan atau biasa disebut dilikuidasi. Dalam instrument saham, jika kondisi ini terjadi para pemilik saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban emiten dibayarkan.