Mohon tunggu...
Komang PutriSaharani
Komang PutriSaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - putrii

Mahasiswa Undiksha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Ngaben di Bali Dianggap Boros? Yuk Simak Penjelasannya : Prosesi dan Pelaksanaannya

15 Desember 2021   13:26 Diperbarui: 22 Desember 2021   10:46 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komang Putri Saharani

2111031226

Rombel 6

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Tradisi Ngaben di Bali Dianggap Boros??

Yuk simak Penjelasannya : Prosesi dan Pelaksaannya

Siapa yang tidak tahu Bali. Pulau seribu pura yang menjadi salah satu destinasi wisata yang memajukan pulau Bali hingga dikenal di mancanegara. Bukan hanya sekedar destinasi wisata nya, tetapi Pulau Bali juga memiliki banyak sekali tradisi dan kebudayaan yang masih melekat di masyarakat Bali yang sampai saat ini masih dilakukan oleh masyarakat Bali. Sehingga masyarakat Bali memiliki aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan yang berhubungan dengan tradisi yang mereka jalani dan yang mereka yakini di dalam kehidupan ini. Belum banyak yang mengetahui beberapa tradisi yang ada di Bali, namun sebagian besar orang, baik itu dari luar Bali ataupun dari luar negeri sudah mengetahui tradisi yang sangat mendasar dan menjadi karakteristik dari pulau Bali, yaitu Ngaben.

Ngaben merupakan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Bali untuk membakar mayat yang ada di pulau Bali. Upacara Ngaben ini merupakan suatu proses untuk mensucikan roh dengan cara membakar jenazah agar bisa kembali kepada sang pencipta atau kembali ke tempatnya. Upacara Ngaben ini tergolong sebagai upacara pitra yadnya dan berbeda dengan kremasi, karena upacara Ngaben ini memerlukan prosesi yang cukup banyak dan memerlukan banten yang banyak. Upacara Ngaben ini dilakukan untuk mengembalikan roh leluhur kembali ke alamnya. Siapa yang tidak tahu Ngaben, seluruh wisatawan lokal maupun internasional pasti sangat familiar dengan upacara Ngaben di Bali. Bagaimana tidak, upacara-upacara Ngaben di Bali dilakukan dengan begitu meriah dan besar-besaran, sehingga para wisatawan yang mumpung berada di Bali merasa tertarik untuk menyaksikan bagaimana pelaksanaan dari upacara Ngaben ini. Namun tidak semua masyarakat yang melaksanakan upacara Ngaben bisa dilakukan dengan besar-besaran, tetapi bisa juga dengan seadanya, asalkan banten yang disiapkan sudah lengkap. Seperti hal nya di desa-desa, pelaksanaan Ngaben tidak sebesar seperti yang diadakan di Ubud misalnya. Seperti yang diketahui bahwa pelaksanaan upacara Ngaben yang ada di Ubud sangat meriah dan besar-besaran, mulai dari "bade" atau tempat jenazah nya  yang sangat tinggi dan rangkaian upacaranya yang cukup panjang serta di berbagai wilayah di Bali itu memiliki suatu prosesi yang berbeda-beda menurut keyakinan dari wilayah tersebut, tetapi pada umumnya pelaksanaan dari upacara Ngaben itu sebagian besar sama, sehingga banyak orang dan wisatawan yang datang untuk menyaksikan secara langsung bagaimana prosesi dari upacara Ngaben ini.

Banyak orang yang mengira bahwa upacara Ngaben ini menghabiskan uang yang cukup banyak, mulai dari persiapan pelaksanaannya, peralatan yang akan digunakan, hingga biaya untuk membuat atau membeli banten yang memerlukan uang yang tidak sedikit. Tetapi masyarakat Bali tidak pernal mengeluh akan hal tersebut, yang menjadi tujuan masyarakat Bali melakukan upacara Ngaben ini adalah untuk mengembalikan roh leluhur kembali ke alamnya dan mengutamakan rasa ikhlas untuk menyelesaikan upacara Ngaben tersebut. Lantas kenapa upacara Ngaben disebut boros atau memerlukan banyak biaya?

Sebagian besar orang yang berada di luar Bali juga pasti berpikir bahwa tradisi Ngaben yang dilakukan oleh masyarakat Bali itu boros dan menghabiskan banyak uang. Tetapi pada dasarnya kegiatan atau upacara Ngaben itu memanglah begitu teknisnya, memerlukan biaya yang cukup untuk menyiapkan segala jenis perlengkapan dan segala sarana dan prasarana yang harus disiapkan agar pelaksanaan upacara Ngaben bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya kekurangan. Selain itu memang pada dasarnya pelaksanaan dari upacara Ngaben itu memerlukan banyak persiapan karena dalam pelaksanaanya juga memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan upacara Ngaben juga harus di siapkan, seperti makanan untuk keluarga, atau untuk orang-orang yang datang. Oleh sebab itu, tidak sedikit masyarakat Bali yang ada salah satu keluarga nya yang meninggal itu tidak di aben dulu karena mungkin tidak ada hari yang baik atau memang biaya yang belum cukup. Apa yang membuat pelaksanaan upacara Ngaben itu memerlukan biaya yang cukup besar?

Yang pertama dan yang paling penting adalah banten. Banyak sekali banten yang digunakan untuk melakukan upacara Ngaben ini, mulai dari hari pertama untuk memulai upacara Ngaben sampai hari-H. Selain itu, dalam melaksanakan upacara Ngaben ini biasanya memerlukan waktu yang cukup lama, bisa 5 sampai 10 hari, oleh sebab itu memerlukan perlengkapan baik itu sarana dan prasarana untuk melengkapi hal-hal yang di perlukan dalam pelaksanaan upacara Ngaben tersebut. Jika masyarakat tersebut memilih untuk membuat banten dengan dibantu oleh kerabat atau orang-orang terdekat, maka mungkin akan mengeluarkan biaya untuk banten lebih sedikit, namun pada akhirnya sama saja, cuma jika memilih untuk membuat banten sendiri itu rasa kekeluargaannya lebih terasa. Tetapi jika membeli banten itu pasti biayanya lebih mahal, karena jasa membuatnya dan biaya dari peralatan dan buah-buahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun