Jangan sampai orang lain tahu, bahkan suami sekalipun. Karena taruhannya adalah jabatan kepala sekolah dan kepala dinas.
Dia memberitahu saya karena tak kuat menahan ancaman dan cibiran. Padanya saya katakan bahwa sabar itu berat memang. Hanya orang yang diuji yang bisa dikatakan sabar. Tak mungkin predikat sabar disandangkan pada mereka tanpa melewati permasalahan.
"Sebagai guru agama, ini saatnya kita mempraktekkan sabar. Tak apa bu, Allah pasti punya rencana lain yang lebih indah untuk panjenengan."
Sepakat, kami akhiri pembicaraan dengan senyum paling memikat. Meski saya ngilu menatap kebiri ini. Sepanjang jari tidak dihentikan menari, kami akan terus berkarya, untuk anak-anak negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H