Mohon tunggu...
Komalku Indonesia
Komalku Indonesia Mohon Tunggu... Freelancer - Komunitas Menulis

(Komunitas Menulis Buku Indonesia) "Berjuang demi Bangsa lewat Kata kata"

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menatap Ngilu Kebiri Literasi pada Guru Agama Anggota Komalku Ini

3 November 2021   03:44 Diperbarui: 3 November 2021   05:37 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Kemesraan Pujon

Jangan sampai orang lain tahu, bahkan suami sekalipun. Karena taruhannya adalah jabatan kepala sekolah dan kepala dinas.

Dia memberitahu saya karena tak kuat menahan ancaman dan cibiran. Padanya saya katakan bahwa sabar itu berat memang. Hanya orang yang diuji yang bisa dikatakan sabar. Tak mungkin predikat sabar disandangkan pada mereka tanpa melewati permasalahan.

"Sebagai guru agama, ini saatnya kita mempraktekkan sabar. Tak apa bu, Allah pasti punya rencana lain yang lebih indah untuk panjenengan."

Sepakat, kami akhiri pembicaraan dengan senyum paling memikat. Meski saya ngilu menatap kebiri ini. Sepanjang jari tidak dihentikan menari, kami akan terus berkarya, untuk anak-anak negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun