Mohon tunggu...
Komalku Indonesia
Komalku Indonesia Mohon Tunggu... Freelancer - Komunitas Menulis

(Komunitas Menulis Buku Indonesia) "Berjuang demi Bangsa lewat Kata kata"

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Rebranding Komalku Raya Menjadi Komalku Indonesia

19 Juli 2020   15:19 Diperbarui: 19 Juli 2020   23:10 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Workshop ini melibatkan para tenaga didik sebagai peserta kepenulisan, dan sesuai nama acaranya, maka output dari workshop ini adalah satu guru menghasilkan satu buku. Berawal dari acara ini pula, sang ketua komunitas langsung meresmikan cabang kedua, yaitu Komalku Blitar.

Enik Rusmiati pun ditunjuk sebagai ketuanya. Melalui pembentukan ini, maka para penggiat literasi di Blitar sudah ternaungi secara khusus dengan adanya Komalku Blitar. Mereka pun diharapkan seperti Komalkupas yang selalu aktif membuat rangkaian agenda literasi di wilayah setempat.

Lalu, mengapa Komalku Raya menjadi Komalku Indonesia?

Sepak terjang Komalku bersama Anis Hidayatie terus meluas. Tak hanya lingkup dewasa, juga remaja dan anak-anak. Gambar: Diolah dari dok. Anis Hidayatie/Komalku
Sepak terjang Komalku bersama Anis Hidayatie terus meluas. Tak hanya lingkup dewasa, juga remaja dan anak-anak. Gambar: Diolah dari dok. Anis Hidayatie/Komalku
Seiring berjalannya waktu, sebuah komunitas pasti akan besar jika terus dikembangkan oleh sumber daya manusianya (SDM). Apalagi secara usia, Komalku masih baru setahun mengudara. Artinya, komunitas ini sedang semangat-semangatnya untuk tumbuh dan berkembang.

Semangatnya sangat terlihat dari karya-karya tulisan yang telah dihasilkan oleh seluruh anggota Komalku, baik sebagai individu maupun secara komunal. Dengan bergabung di Komalku, para penulis itu dapat meningkatkan kualitas menulisnya dan mempertahankan produktivitasnya.

Selain itu, Komalku juga semakin dikenal oleh penggiat literasi secara khusus maupun umum. Secara khusus, Komalku dikenal oleh penggiat literasi yang eksis di Kompasiana. Sedangkan secara umum, Komalku dikenal oleh penggiat literasi secara general melalui konektivitas antara Anis Hidayatie dkk. dengan orang-orang yang menjalin kerja sama.

Ning Evi bersama Bu Risma (Walikota Surabaya) dan Pak Sutiaji (Walikota Malang). Gambar: Diolah dari dok. Ning Evi dan Komalku/Walikota
Ning Evi bersama Bu Risma (Walikota Surabaya) dan Pak Sutiaji (Walikota Malang). Gambar: Diolah dari dok. Ning Evi dan Komalku/Walikota
Perlu diketahui pula, bahwa Komalku juga dibina oleh seorang penggiat literasi yang sangat dikenal di berbagai lapisan masyarakat, khususnya yang memang pernah berkaitan langsung dengannya, yaitu Ning Evi Ghozaly.

Ning Evi Ghozaly dikenal sebagai pembicara di bidang pendidikan. Beliau juga menjadi pembicara di TV 9. Beliau juga tidak lupa untuk menghasilkan karya, salah satunya adalah buku "Mendidik dengan Cinta". Buku itu banyak diminati dan menginspirasi pembacanya, khususnya para orang tua yang ingin dapat memberikan pendampingan yang baik kepada anaknya.

Rasa optimis yang dimiliki Ning Evi, Anis Hidayatie dan seluruh anggota Komalku akhirnya melahirkan keinginan untuk dapat berkembang sebagai sebuah komunitas menulis yang tidak lagi underground ataupun hanya tersebar dari mulut ke mulut. Komalku harus percaya diri untuk menjadi pilihan wadah bagi orang-orang di penjuru negeri yang ingin menyalurkan hobi hingga serius berkarya di bidang penulisan.

Ditambah dengan keberadaan cabang Komalku di Lampung, Mojokerto, Jawa Tengah, Yogyakarta, Ngawi, Banyuwangi, dan Lombok Timur. Perpanjangan tangan dari Komalku tersebut--yang awalnya menjadi tempat berlindung penulis buku di Malang, kini justru memberikan pondasi yang kuat untuk merubah status (rebranding) Komalku Raya menjadi Komalku Indonesia.

Ketua dan Pembina Komalku Raya yang berubah nama menjadi Komalku Indonesia. Gambar: Dokpri/Anis Hidayatie
Ketua dan Pembina Komalku Raya yang berubah nama menjadi Komalku Indonesia. Gambar: Dokpri/Anis Hidayatie
Akhirnya pada 24 Mei 2020, Ning Evi dan Anis Hidayatie mendeklarasikan nama Komalku Indonesia untuk membuat komunitas ini menjadi semakin terbuka bagi semua penulis yang ingin semakin serius dalam menyebarkan kebaikan melalui untaian kata-kata. Harapan ini juga selaras dengan slogan Komalku, "Berjuang demi bangsa lewat kata-kata", yang artinya kita juga bisa menjaga kebaikan di tanah air tercinta ini dengan ketikan jemari kita. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun