Sektor Micronya ?
Semoga dengan adanya hyperloop di Indonesia tidak mengorbakan sektor micro ekonominya. Jangan sampai kepentinga-kepentingan tertentu mengorbankan kepentingan rakyat. Ketakutan penulis akan terabaikanya sektor micro disini adalah tergusurnya lahan usaha rakyat sebagai akibat dari pembebasan lahan pacu hyperloop. Pembangunan yang seperti apa nantinya tentang hyperloop masih belum jelas. Apakah akan ada pemberhentian tiap 10km-15km perjalanan, sehingga tersedia sentra-sentra ekonomi sebagai kompensasi atas lahan usaha milik rakyat yang terkena proyek atau bagaimana.Â
Transportasi dengan teknologi tinggi yang menimbulkan gelombang elektromagnetik, apakah akan mengganggu kehidupan atau tidak. Jika ada indikasi menggganggu kehidupan tentu akan ada sterilisasi lintasan dengan radius tertentu, sehingga memperluas area pembebasan lahan dan mengganggu sistem perekonomian yang telah berjalan disana. Jadi perlukah Indonesia menggunakan hyperloop? Saya rasa jika hanya sebatas pengembangan saja layaklah Indonesia menjadi pusat study di Asia.Â
Namun untuk keseluruhan moda transportasi sepertinya masih perlu kajian lebih lagi, mengingat perlju adanya pembebasan lahan yang cukup banyak dan sektor-sektor ekonomi lainya yang berdampak langsung pada masyarakat. Belum jelas pula berapa investasi yang diperlukan dan biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan transportasi ini. Sepertinya cukup mahal melihat teknologi yang digunakannya, meskipun investasi berasal dari swasta tentu akan ada hitung-hitungan BEP nya.Â
Owh iya, jangan sampai pembangunan moda transportasi di Indonesia secara umum dimanfaatkan oleh segelintir pengusaha untuk mengeruk kekayaan Indonesia saja (disektor apapun properti, tambang, energi dll). Apalagi yang membutuhkan investasi yang besar, biasanya ada hitung-hitungannya sendiri kan? hehe (saya juga tidak tau)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H