Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Destinasi Wisata di Antara Pariwisata Halal dan Pariwisata Religi

2 Februari 2025   12:02 Diperbarui: 2 Februari 2025   17:32 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan banyaknya pemeluk agama islam berarti pula kita punya banyak sekali calon pelaku usaha pariwisata yang dapat menangkap potensi pariwisata halal ini dengan membuka restoran, spa, penginapan yang sesuai dengan syariah Islam.

Kita tidak perlu menunggu langkah pemerintah untuk memulai sebuah usaha termasuk usaha di bidang pariwisata, karena potensi usaha bukan ditentukan oleh pemerintah tapi oleh pasar dihadapan kita.

Indonesia juga memiliki berbagai peninggalan sejarah serta juga keindahan alam yang tersebar dari Sabang hingga Merauke yang dapat menarik perhatian sejuta pasang mata manusia di dunia, walau demikian selama belum dikembangkan maka belum cukup untuk menarik minat para wisatawan.

Kita punya banyak taman nasional, kita punya pulau pulau kecil yang indah menawan, kita punya banyak dataran tinggi yang sejuk serta dengan bentangan keindahan alam langit dan daratan ataupun lautan.

Semua apa yang Indonesia miliki ini dapat menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata pada segala niche ataupun minat khusus serta juga dengan penyediaan pelayanan yang sesuai dengan semua wisatawan dari seluruh dunia termasuk para pelaku perjalanan dan wisata dari negara negara muslim.

Pariwisata halal tidak merujuk pada sebuah destinasi wisata khusus karena tujuan dari perjalanan para pelaku perjalanan dan wisata nya bukan untuk beribadah melainkan lainnya yang bisa untuk leisure (wisata) namun sebagai pelaku industri keramahtamahan, kita tidak hanya perlu berusaha.menangkap pilihan dan preferensi mereka tapi juga memenuhi segala kebutuhan personal mereka tanpa mengubah wajah dan ciri khas masing-masing destinasi wisata secara keseluruhan.

Pariwisata halal adalah bagian dari pariwisata secara keseluruhan dimana pariwisata ada karena terdapat perbedaan antar bangsa berupa kebudayaan, tradisi, peninggalan sejarah dan lainnya, pariwisata hadir untuk menunjukan itu semua kepada seluruh orang di dunia, adalah peran manusianya yang berada di masing-masing destinasi wisata untuk menjaga, melestarikan, memeliharanya serta membangun hubungan baik dengan para wisatawan.

Hubungan baik di sini juga perlu diartikan sebagai mutual understanding, di mana masing-masing menghargai dan menghormati serta untuk para pengunjung untuk mentaati segala aturan yang terdapat di destinasi wisata.

Salam Aviasi dan Pariwisata.

Referensi:

  • unwto.org/glossary-tourism-terms
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Religious_tourism
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Halal_tourism
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Resort_island
  • japan.travel/en/my/muslim-guide/travel-ideas/japans-muslim-friendly-tourism-what-travelers-need-to-know/
  • webintravel.com/muslim-travel-market-set-for-230-million-international-arrivals-by-2028-with-an-expenditure-of-usd-225-billion/
  • aljazeera.com/news/2025/2/1/niche-to-mainstream-evolution-of-halal-tourism-in-global-travel-industry
  • Handbook of Research on Digital Communications, Internet of Things, and the Future of Cultural Tourism  (ISBN13: 9781799885283, ISBN10: 1799885283, EISBN13: 9781799885306)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun