Pada penerbangan sipil khususnya sipil komersial, di Indonesia terdapat beberapa bengkel pesawat yaitu di Batam, Jakarta dan Surabaya, artinya bila bengkel pesawat yang berada di Surabaya adalah bengkel pesawat terdekat bagi semua pesawat yang secara rutin melayani penerbangan di bagian tengah dan timur Indonesia, maka disanalah semua pesawat tersebut menuju ketika perlu melakukan perawatan maupun pemeliharaan.
Sehingga bila ada pesawat yang memang ditempatkan di Papua untuk melakukan penerbangan di kawasan Papua harus melakukan penerbangan ke Surabaya untuk pemeliharaannya.
Jika kita melihat sejarah penerbangan dari pesawat dengan registrasi PK-YSC yang mengalami insiden api pada mesin pesawat dapat dikatakan bahwa pesawat ini memang ditempatkan di Papua.
Ini dapat kita lihat di situs flightaware dimana kita bisa melihat sejarah penerbangan dari sebuah pesawat dengan lebih lama periodenya daripada bila kita tidak berlangganan (umumnya cuma 7 hari), pendaftarannya pun cukup dengan yang tidak berbayar.
Kembali ke bengkel pesawat.
Jarak tempuh antara keberadaan lokasi pesawat ditempatkan dengan bengkel pesawat setidaknya dapat berpengaruh pada ketepatan waktu operator pesawat dalam melakukan pemeliharaan berkala.
Dari sisi operator, misalnya maskapai, mereka harus menerbangkan pesawatnya ke bengkel terdekat tapi jauh tersebut yang berarti pula mereka kehilangan pendapatan operasional untuk jangka waktu yang sebenarnya bisa tidak lama jika terdapat bengkel pesawat yang benar benar dekat.
Ini adalah Pekerjaan Rumah dunia penerbangan nasional dimana keberadaan bengkel harus tersedia secara merata dimanapun ada penerbangan yang dilakukan oleh pesawat dari berbagai operator.
Dengan jarak yang tidak jauh, bukan hanya pemeliharaan yang dapat lebih lancar tapi juga ketika ada pesawat yang tidak ditempatkan di Papua yang mengalami gangguan teknis dapat lebih cepat diperbaiki agar keterlambatan penerbangan selanjutnya dapat diminimalkan.
Keberadaan bengkel pesawat juga tidak hanya dapat dilihat dari lokasi tapi juga kapasitasnya, artinya semakin banyak bengkel pesawat akan semakin menambah kapasitas pemeliharaan pesawat dari semua bengkel pesawat yang tersedia di Indonesia.
Kedua adalah terkait rotasi kru darat dan udara yang ditempatkan di sebuah lokasi, ini perlu menjadi perhatian operator pesawat, karena apa ? berada jauh dari sanak keluarga untuk jangka waktu yang lama dapat membawa dampak kepada mereka.