Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Ruang Udara sebagai Lintasan Pesawat dan Kedaulatan Bangsa

20 Oktober 2024   07:55 Diperbarui: 20 Oktober 2024   10:58 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta dunia. (Sumber gambar: pixabay.com/erikawittlieb)

Pada salah satu pasal Konvensi Chicago 1948 yaitu pasal 3bis menyebut bahwa every State must refrain from the use of weapons against civil aircraft in flight, setiap negara anggota harus menghindari penggunaan senjata terhadap pesawat sipil yang sedang melakukan penerbangan.

Conflict Avoidance/ Credit : flightradar24
Conflict Avoidance/ Credit : flightradar24
Namun kita juga tidak dapat melupakan segala kemungkinan yang dapat terjadi termasuk rudal nyasar dan lainnya, untuk itu akan lebih baik menghindari kawasan yang sedang ataupun berpotensi konflik (Conflict Avoidance).

Para maskapai mengalihkan lintasan pesawatnya untuk menghindari terjadinya hal hal yang tidak diinginkan, akan tetapi ini berarti juga ada penambahan biaya operasional mereka yaitu pada bahan bakar, sedangkan dari sisi pelaku perjalanan dan wisata berarti ada penambahan waktu tempuh.

Para stakeholder penerbangan dunia pun sudah melakukan antisipasi dengan memberikan perkembangan terkini kepada para maskapai dan pilot agar menghindari kawasan kawasan yang berbahaya, baik itu melalui NOTAM ataupun melalui Conflict Zone Information Bulletin yang diterbitkan oleh badan penerbangan Eropa (EASA).

Ada berapa kawasan di dunia yang dapat memengaruhi keamanan dan keselamatan penerbangan saat ini?

Menurut situs flightradar24, saat ini terdapat beberapa kawasan di dunia yang tidak aman bagi penerbangan sipil yaitu kawasan Ukraina, Sudan, Afghanistan, Libya, Syria, dan Somalia, namun jumlah ini bisa saja bertambah.

Pada berita Kompas.com (19/10/24) disebutkan bahwa Korea Utara telah menemukan drone militer milik Korea Selatan, kejadian ini sudah tentu akan berpotensi menimbulkan konflik di antara dua negara tersebut di kemudian hari.

Kita juga tidak bisa menutup mata terhadap situasi di kawasan Laut China Selatan terutama potensi konflik antara Taiwan dan Tiongkok.

Mudah mudahan saja tidak demikian.

Salam Aviasi.

Referensi :
https://www.canada.ca/en/global-affairs/news/2024/01/backgrounder---convention-on-international-civil-aviation-and-its-annexes.html
https://press.un.org/en/1996/19960727.sc6247.html
https://www.flightradar24.com/blog/aviation-conflict-zones/
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Rules_of_engagement
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Electronic_warfare
https://www.kompas.com/global/read/2024/10/19/162000270/korea-utara-klaim-temukan-drone-militer-korea-selatan-siapkan-deklarasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun