Namun demikian, pengelolaan sebuah bisnis tidak selamanya mulus dan menguntungkan terutama dari sisi perusahaan induk terhadap anak perusahaannya, adakalanya mis management terjadi sehingga kondisi keuangan dan performance maskapai subsidiary yang tidak baik bisa membebani maskapai induk karena berada di satu entitas (perusahaan).
Di kala kondisi keuangan perusahaan sedang pada titik di mana perusahaan perlu melakukan restrukturisasi maka menggabungkan maskapai yang menjadi anak perusahaan dengan maskapai induk menjadi pilihan.
Bagi maskapai induk, mereka dapat melakukan efisiensi dan juga dapat lebih fleksibel dalam melakukan utilisasi pesawat dan juga jaringan (network)nya baik secara internasional, regional dan juga domestik.
Maskapai Thai Smile adalah contoh yang terkini sebagai hal yang perlu dilakukan oleh maskapai induknya, Thai Airways untuk menyehatkan kondisi dan performance perusahaan, dalam arti lebih baik digabungkan jika memang menjadi beban maskapai induk.Â
Namun memang tidak semua maskapai di dunia yang menggabungkannya walaupun mungkin perlu melakukannya, ada pula yang masih memiliki langkah lain untuk tetap efisien.
Restrukturisasi ataupun konsolidasi perusahaan besar dan maskapai dalam hal ini, pengurangan pesawat dan karyawan umumnya dilakukan pasca pandemi serta menggabungkan maskapai subsidiary-nya ke maskapai induk bila dipandang sebagai beban, hanya saja memandangnya perlu secara realistis.
Dari sisi pelaku perjalanan, apakah maskapai berbiaya rendah masih dapat dipandang sebagai budget airlines ataupun no-frills airlines?
Jawabannya diserahkan kepada para pelaku perjalanan melalui perjalanan dan pengalaman selama terbangnya, karena maskapai --apapun model usahanya -- akan mengambil langkah dengan latar belakang apa yang sedang berkembang di pasar (pelaku perjalanan), apakah masih mempertimbangkan pelayanan pada harga?
Apabila banyak permintaan di sebuah rute, penerbangan tanpa layanan tambahan pun bisa menjadi laris manis bak gorengan setelah hujan, ini karena hukum pasar yang berlaku.
Salam Aviasi.
Referensi:
- https://www.iata.org/en/iata-repository/publications/economic-reports/airline-cost-performance/
- https://airwaysmag.com/the-end-of-thai-smile-airways/
- https://thefinalapproach.net/low-cost-subsidiary-carriers-the-good-the-bad-and-the-ugly/