Bandar udara adalah aerodrome (lapangan terbang) dengan segala fasilitas dan bangunannya memudahkan sebuah kota dan penduduknya terhubung dengan dunia melalui pergerakan pesawat yang mengangkut orang dan barang,
Bandar udara atau disingkat bandara dapat memberikan manfaat ekonomi yang luar biasa bagi sebuah kota ataupun negara pada segala bidang seperti pariwisata, bisnis, perdagangan dan lainnya.
Saat sebuah kota memiliki bandara maka saat itu pula pintu dan jendela terbuka lebar bagi para penduduk nya untuk terhubung dengan kota kota lainnya dan saat bandara menjadi bandara intenasional, tidak hanya penduduknya yang terhubung dengan dunia tapi juga produk produk lokal nya semakin besar dan luas potensi pangsa pasarnya.
Namun bandara yang umumnya memerlukan lahan yang sangat luas juga pada satu titik waktu membutuhkan perluasan kawasannya agar dapat meningkatkan kapasitas sebagai dampak dari peningkatan jumlah permintaan kursi penerbangan.
Akan tetapi pula ketika lahan atau kawasan di perkotaan telah dikembangkan pada segala bidang seperti menjadi kawasan industri, perdagangan, bisnis dan perumahan maka lahan tidak hanya menjadi mahal harga nya tapi juga langka.
Sehingga pada waktu ingin memperluas dan juga membangun kawasan bandara, kita akan dihadapi tidak hanya dengan pembelian lahan dengan harga tinggi saja tapi juga biaya lain yang harus dikeluarkan untuk merelokasi industri atau pun penduduk yang sebelumnya menempati tanah tersebut ditambah lagi dengan biaya pembangunan bandara itu sendiri.
Keadaan ini mengakibatkan nilai investasi nya untuk dapat memberikan manfaat ekonominya dalam jangka panjang menjadi sangat tinggi dan menjadi pertimbangan utama bagi penanam modal sebelum mengambil keputusan mereka.
Dan ketika tidak ada lagi alternatifnya maka solusinya tidak lagi di daratan atau pulau utama melainkan di laut dengan membuat pulau buatan atau reklamasi di lepas pantai untuk kemudian dibangun bandar udara dengan segala fasilitas dan bangunan pendukungnya. Solusi ini juga menjawab masalah polusi udara dan suara di perkotaan yang dihasilkan oleh bandara melalui kegiatan penerbangan.
Sedangkan dari sisi keselamatan penerbangan, pergerakan pesawat yang lepas landas dan mendarat akan berada di atas air, tidak lagi di atas kawasan padat penduduk dan bangunan.
Bandara Kansai (KIX) di Osaka adalah salah satu contohnya. Bandara yang dibangun diatas dua pulau buatan ini mulai beroperasi tahun 1994 dan telah berhasil menghubungkan kota Osaka dengan dunia, ini bisa dilihat dari 26 juta orang yang masuk dan keluar dari bandara ini pada tahun 2016 dan meningkat 27 juta lebih pada tahun berikutnya.
Osaka bukan satu satunya yang memiliki masalah lahan untuk bandara dan juga mengatasi polusi udara dan suara di perkotaan, bisa dikatakan hampir semua kota besar di dunia memiliki masalah yang sama dan mulai untuk memilih solusi yang sama pula dengan Osaka.
Bandara Hong Kong (HKG) dan bandara Istanbul (IST) di ekspansi melalui proses reklamasi serta bandara Incheon (ICN) yang dibangun dengan reklamasi untuk menyatukan dua pulau yang sebelumnya terpisah.
Namun reklamasi adalah seperti busa atau sponge sehingga tanah dan pasir yang ditanamkan harus kering dan padat -- dan itu membutuhkan waktu dan biaya serta resiko yang tidak kecil pula.
Pembangunan bandara Kansai yang menghabiskan dana sebesar USD 20 milyar ini dikabarkan mengalami penuruan ketinggian nya dari waktu ke waktu. Situs smithsonanmag dalam artikel nya menyebutkan bahwa bandara Kansai telah mengalami penurun ketinggiannya terhadap permukaan laut sebesar 38 feet atau sekitar 11,5 meter sejak beroperasinya bandara tersebut pada tahun 1994.
Solusi lainnya adalah dengan Very Large Floating Structure (VLFS) berupa struktur (bangunan) apung di lepas pantai (laut) tanpa melakukan reklamasi yang dapat berdampak pada lingkungan, dengan perkataan lain bahwa VLFS diklaim lebih ramah lingkungan.
Landaaan pacu bandara Kansai mulanya direncanakan akan berupa Very Large Floating Structure namun kemudian dibatalkan dan akhirnya dibangun di atas pulau buatan.
Untuk mendapat gambaran seperti apa itu VLFS kita bisa melihat kapal induk sebagai basis pengoperasian pesawat di laut dimana terdapat segala fasilitas pendukung untuk pengoperasian pesawat, hanya saja kapal induk pada dasarnya melakukan pergerakan atau perjalanan di laut (seagoing) sedangkan VLFS untuk fasilitas lainnya perlu bersifat tetap dan stabil (floating).
Dalam perkembangannya VLFS sudah diterapkan pada pembangunan lainnya seperti jembatan, hotel, kasino, pembangkit listrik dan masih banyak lagi, bila VLFS ini terus dikembangkan maka konsep dari seasteading bisa jadi mendekati kenyataan.
Istilah seasteading ini adalah berupa kawasan yang terletak di laut diluar teritori sebuah negara untuk dibangun zona industri, bisnis dan perumahan serta menjadi kawasan yang memiliki kedaulatan sendiri karena lokasinya yang berada di perairan internasional, singkatnya kawasan seastead ini akan merupakan kawasan non negara tapi memiliki hukum dan aturannya sendiri.
Konsep VLFS lainnya adalah berupa floating aerotropolis dengan bandara di bagian paling atas dan kemudian zona industri, bisnis dan tempat tinggal di bawahnya, sedangkan bentuknya menyerupai kapal induk.
**
Bandara sebagai salah satu penggerak roda perekonomian bagi sebuah lokasi pada perkembangan justru berada jauh dari pusat kota dan bahkan kini laut menjadi pilihan lahan membangun bandara, tidak seperti bangunan pencakar langit yang menghiasi pusat kota.
Namun ini adalah sebuah kewajaran karena bandara yang merupakan bagian dari aviasi yang notabene adalah sebuah industri dimana umumnya berlokasi jauh dari pusat kota untuk menghindari terjadinya polusi udara dan suara yang dihasilkan dari kegiatannya.
Juga untuk meminimalkan resiko yang bisa diakibatkan oleb kegiatan penerbangan, resiko pada kepadatan penduduk dan bangunan di pusat kota dialihkan ke tengah laut apabila terjadi sesuatu pada pesawat yang hendak take off dan landing.
Namun sejauh apapun bandara dari kota yang dilayani, bandara tersebut akan tetap menberikan manfaat ekonominya, ini bisa dilihat dari kota London yang saat ini dilayani 6 bandara dimana tidak semua dekat dengan pusat kota London -- dan bahkan London kini sedang mempersiapkan bandara ke 7 mereka yang rencananya dikhususkan untuk penerbangan kargo.
Salam Aviasi
***
Sumber dan Referensi :
- https://edition.cnn.com/travel/article/floating-airports/index.html
- https://www.smithsonianmag.com/air-space-magazine/how-to-save-a-sinking-airport-180968985/
- https://science.howstuffworks.com/transport/flight/modern/airport.htm
- https://en.m.wikipedia.org/wiki/Floating_airport
- https://en.m.wikipedia.org/wiki/Very_large_floating_structure
- https://en.m.wikipedia.org/wiki/Seasteading
- https://www.businessinsider.com/london-manston-international-airport-frieght-cargo-kent-wwii-base-2022-8
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H