Hal ini karena untuk memasukki area inti Lanud cukup jauh dari gerbang utama. Semua persiapan dan pengaturan tur kami lakukan secara bersama sama di grup whatsapp.
Kebersamaan juga tidak hanya terasa antar anggota KomAir saja tapi juga dengan Kompasiana tempat komunitas KomAir menumpang wadah sebagai komunitas.
Pada kesempatan tur ini pihak Kompasiana juga turut memberikan cinderamata sebagai kenang kenangan dan terima kasih kepada pihak Lanuf Halim Perdanakusuma.
Secara singkat, kebersamaan tidak selamanya mengenai jumlah tapi lebih kepada bagaimana kita yang berada didalamnya dapat menumbuhkan rasa kepemilikan serta kesadaran untuk secara bersama sama mencapai apa yang kita ingin capai.
Tidak ada kepemimpinan satu atau dua orang dalam sebuah komunitas, karena semua yang ada didalamnya adalah pemimpin yang tidak hanya memiliki segudang ide dan gagasan saja tapi juga memiliki ruang untuk mendengarkan ide dan gagasan dari pemimpin lainnya dan kemudian mengelola nya dengan diskusi maupun debat secara bersama sama.
Hingga akhirnya keputusan yang diambil adalah hasil dari proses diskusi, debat dan lainya antar semua yang berada didalmnya.
Admin komunitas yang bisa berjumlah satu atau lebih adalah laksana asisten para pemimpin (anggota komunitas) yang bertugas membantu agar apa yang ingin dicapai oleh para pemimpin dapat tercapai.
Para admin di Kompasianer Air misalnya, selalu berusaha bagaimana para pemimpin kami dapat mengenal lebih jauh seluk beluk aviasi yang tidak hanya pesawat dan bandara saja tapi semua hal yang berkaitan dengan aviasi.
Menjadi admin sebenarnya juga tidak harus menguasai bidang dimana komunitas berfokus namun lebih sebagai laksana asisten bos bos di perusahaan yaitu dengan mendengar dan mengumpulkan ide yang untuk kemudian disampaikan di meja (halaman komunitas atau wag) para pemimpin komunitas.