Kenyamanan penumpang memang sangat penting namun keselamatan penumpang berada paling atas.
Khusus untuk bandara BTH Batam yang lokasinya berdekatan dengan bandara SIN, sudah tentu akan berpotensi menjadi bandara pengalihan bagi pesawat-pesawat yang akan mendarat di bandara SIN, oleh karena itu ada baiknya juga bila segala fasilitasnya diperhatikan.
Begitu pula bandara-bandara utama seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai (DPS), Bandara Internasional Juanda (SUB), dan Internasional Sultan Hasanuddin (UPG) atau lainnya yang berada atau sekitar lintasan penerbangan dari Asia ke Pasifik agar dapat lebih siap mengantisipasi keadaan di mana pesawat perlu segera mengalihkan penerbangan dan mendarat di bandara tersebut, kita mungkin masih mengingat kejadian pesawat Airbus A 380 yang mendarat di CGK karena ada salah satu penumpang yang sakit.
Sedangkan dari sisi pelaku perjalanan, hikmah yang kita bisa ambil dari insiden SQ 319 adalah keterlambatan yang disebabkan oleh teknis adalah untuk keselamatan sebagai hal paling utama dalam penerbangan, jadi jangan kesal dan marah.
Bagaimana kalau keterlambatan justru pada kedatangan di mana kita masih di dalam pesawat di udara, bukannya marah tapi menegangkan bukan.
Namun ada sih memang keterlambatan yang non teknis disebut juga oleh maskapai sebagai teknis.
Salam aviasi.
Referensi :
https://aviation-safety.net/wikibase/346092
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H