Mungkin untuk menjawabnya akan lebih baik berupa aksi bukan kata kata, selain itu baik para wisatawan maupun warga lokal sama sama merupakan warga dunia/warga bumi yang sebenarnya memiliki share atau tanggung jawab yang sama dalam menjaga bumi yang menjadi rumah kita ini.
Selain itu pada dasarnya, pariwisata adalah sebuah proses pertukaran antara wisatawan dan warga setempat yang bisa berupa pertukaran ilmu, pengetahuan, pengalaman dan lainya termasuk culture atau budaya kita dalam menjalani kehidupan sebagai warga bumi.
Apabila dalam proses pertukaran tersebut ada hal yang positif bagi kehidupan, mengapa tidak menerapkannya juga  tapi di sisi lain mengapa menularkan culture yang negatif kepada para wisatawan baik yang hanya berlibur maupun yang akhirnya menetap ?.
Culture shock tidak hanya terjadi pada wisatawan tapi juga warga setempat ketika ada penghuni baru yang sebelumnya menjadi wisatawan a.k.a pengunjung, hanya saja output nya bisa berbeda beda.
Referensi :
Urbanbiologistbali.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H