Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Benarkah Jepang Gagal dalam Pengembangan Pesawat?

21 November 2023   20:44 Diperbarui: 22 November 2023   20:35 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Januari 2017 keterlambatan diumumkan kembali dimana penyerahan pesawat baru akan dilakukan selambatnya tahun 2020.

Pada bulan Juni 2019 Mitsubishi mengganti brand Mitsubishi Regional Jet menjadi Mitsubishi SpaceJet, pergantian brand ini setidaknya berkaitan dengan pembelian program Commercial Regional Jet (CRJ) oleh Mitsubishi dari Bombardier pada tanggal 24 Juni 2019.

Namun keterlambatan terus berlanjut hingga pada bulan Februari 2023 pihak Mitsubishi membatalkan project Mitsubishi SpaceJet. Dengan dihentikannya program ini maka tekad Jepang untuk membangun pesawat penumpang terhenti pula langkahnya pengembangan pesawat regional jet buatan Jepang sendiri.

Presiden perusahaan sempat mengatakan bahwa "Mitsubishi Heavy "lacked the know-how" to develop passenger jets. "We are no longer sure of its business viability.

Bagaimana dengan latar belakang pembelian program CRJ dari Bombardier, apakah ini dijadikan ajang belajar bagi para engineer Jepang untuk meningkatkan pengetahuannya dalam memproduksi pesawat regional jet?

Mungkin ya mungkin juga tidak, dalam arti bahwa produk pesawat CRJ setelah dibeli oleh Mitsubishi akan menjadi salah satu brand dari Mitsubishi tanpa harus memulainya dari meja desain.

Jika memang demikian maka langkah Mitsubishi Heavy Industry ini sepertinya serupa dengan beberapa produk mereka lainnya seperti Mitsubishi F-2 yang merupakan pesawat F-16 versi Jepang dan dibangun oleh MHI dan Lockheed Martin Juga pada pesawat Mitsubishi H-60 yang dibangun bersama dengan Sikorsky dengan model dasar helikopter Sikorsky S70.

Namun dari semua ini bukan berarti Jepang gagal dalam mengembangkan pesawat buatannya sendiri, ini terbukti dari produk dari pabrikan lainnya asal Jepang yang berhasil seperti pesawat kargo militer Kawasaki C-2 yang merupakan pesawat kargo militer dan hasil pengembangan dari model sebelumnya yaitu Kawasaki C-1, begitu pula pada Honda melalui honda jet nya.

Hanya saja selain dari pembatasan pengembangan industry saat kekalahan Jepang (Perjanjian San Francisco), para pabrikan pesawat dahulunya hanya membuat pesawat berdasarkan permintaan dari pemerintah Kekaisaran Jepang saja.

Para pabrikan pesawat Jepang sejak itu tidak pernah membangun berdasarkan permintaan dari para maskapai dan pengguna lainnya sehingga tidak memiliki daya saing karena ketika akan masuk ke pasar sulit mengenali kebutuhan pasar sedangkan pasar penerbangan tidak hanya pada domestik Jepang saja tapi juga dunia.

Hal ini setidaknya terlihat dimana pesawat pada aviasi sipil belum berhasil sedangkan pada aviasi militer, Jepang membangunnya untuk kebutuhan militer nya yang berarti sama dengan dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun