Dua pesawat jenis tempur ringan Super Tucano milik TNI AU mengalami kecelakaan pada tanggal 16 November 2023 saat melakukan sesi latihan formasi, pesawat ini adalah besutan dari pabrikan Embraer asal Brazil.
TNI AU memberikan kode registrasi untuk pesawar Super Tucano ini dengan prefix TT yang merupakan singkatan dari Tempur Taktis.
Kecelakaan memang ada yang tidak bisa dihindari ketika itu sudah menjadi kehendak Sang Maha Pencipta, kita sebagai manisia hanya dapat menerima dan berusaha untuk meminimalkan potensi terjadinya kecelakaan.
Selain dari kuasa Sang Maha Pencipta, sebuah kecelakaan dapat terjadi karena adanya faktor faktor yang berkontribusi pada sebuah kecelakaan.
Pada kecelakaan pesawat, faktor faktor yang berkontribusi dapat banyak jumlahnya baik itu yang bersifiat teknis dan non teknis maupun yang terjadi karena faktor manusia (human factor) maupun kesalahan manusia (human error).
Cuaca juga terkadang dijadikan faktor utama yang berkontribusi pada awalnya walau setelah dilakukan investigasi, faktor utamanya pun bertambah, selain itu dengan perkembangan teknologi teritama pada navigasi udara dimana peralatan yang dapat banyak membantu para pilot mengetahui keadaan dan perubahaan cuaca secara real time.
Dengan banyaknya faktor faktor yang dapat berkontribusi tersebut maka kita tidak bisa menjadikan satu faktor sebagai penyebabnya, misalnya usia dan kondisi pesawat, kesiapan awak, pemeliharaan dan lainnya, namun demikian masing masing faktor dapat mempengaruhi kondisi yang dihadapi oleh awak dalam keadaan tertentu.
Sebagai anak bangsa dan sebagai pecinta pesawat dan seluk beluknya, penulis sangat berduka dengan kecelakaan ini terlebih dengan gugurnya para perwira terbaik penjaga langit nusantara.
Namun sebagai pecinta pesawat juga, penulis ingin memberikan coretan coretan melalui tulisan ini yang mungkin dapat bermanfaat.
**
Dalam struktur organisasi TNI AU, keberadaan kesatuan Wing dibawah komando dari Komandan Pangkalan udara, kesatuan wing ini kemudian membawahi skadron skadron udara yang berada di pangkalan udara.
Skadron skadron udara tersebut dapat merupakan skadron udara yang mengoperasikan jenis pesawat yang sama serta juga berbagai jenis, sebagai contoh Wing 001 berlokasi di pangkalan udara Halim  Perdanakusuma yang membawahi skadron skadron udara di lanud Halim yang semuanya merupakan skadron udara angkut, sedangkan Wing 002 berlokasi di pangkalan udara Abdulrachman Saleh dimana terdapat skadon udara 32 yang merupakan skadron udara dengan pesawat angkut, juga ada skadron udara 21 dengan pesawat tempur ringan super tucano
Sedangkan pangkalan udara tidak hanya berupa skadron udara tapi juga landasan pacu, skadron teknik dan lainnya sehingga.adalah tugas dan tanggung jawab seorang komandan pangkalan udara dalam menyiapkan sarana dan prasarana yang berada di pangkalan udara yang dipimpinnya untuk mendukung segala misi dan operasi TNI AU.
Skadron skadron udara dipimpin oleh komandan skadron (Dan Skad) yang bertugas menyiapkan pesawat dan personil baik darat dan udara termasuk dalam melatih para penerbang.
Dalam hal melatih para penerbangnya berarti bahwa setiap sesi latihan terbang memang dilakukan secara khusus untuk para penerbang penerbang muda dimana latihan nya tidak hanya mencakup pada kecakapan terbangnya tapi juga dalam menyelesaikan misi dan operasi.
Hal ini tentunya berkaitan dengan pemanfaatan dari pesawat militer itu sendiri agar tetap maksimal serta dapat memberikan manfaat pada proses regenerasi penerbang militer yang dilakukan melalui skadron skadron udara.
Sedangkan pemanfaatan pesawat militer hanya dapat dilakukan secara maksimal dengan tata kelola yang baik.
Latihan bagi para penerbang pemula adalah sangat krusial baik bagi ketrampilan penerbang itu sendiri juga bagi organisasi yang telah berhasil mencetak para penerbang yang handal.
Sehingga bila sesi latihan terbang dilakukan tanpa keberadaan para penerbang muda nya mungkin itu bukan lagi sebagai penerbangan latihan, bisa saja itu berupa joy flight ataupun dalam rangka menghabiskan jam terbang pesawat sebelum masuk ke fase perawatan berkala.
Sudah tentu ini dibutuhkan pengawasan dan monitoring dari perwira yang memegang komando terutama terhadap pemanfaatan pesawat maupun pengawasan pada seluruh personilnya dari tingkat bawah hingga atas.
Hal lainnya adalah pemilihan pesawat yang akan dijadikan kekuatan udara pada armada militer yang mungkin perlu dilakukan evaluasi, adalah lumrah bila hanya TNI AU yang mengetahui apa yang dibutuhkan dan pesawat apa yang cocok untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.
Akan tetapi pengambilan keputusan akhir sebelum memilih pesawat yang akan dibeli juga sebaiknya tidak berdasarkan hal hal lain selain dari kepentingan organisasi dengan tetap memprioritaskan keselamatan baik pada pengoperasian pesawat maupun personilnya.
Apa yang terbahas diatas adalah faktor manusia atau human factor dimana ada tindakan tindakan oleh manusia yang secara tidak langsung dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada sebuah kecelakaan, --sekali lagi-- faktor yang berkontribusi bukan penyebab.
Kesalahan manusia atau human error umumnya memang dilakukan oleh pemegang kendali pesawat namun faktor manusia atau human factor bisa terjadi karena manusia yang justru tidak duduk dalam kokpit saat menghadapi segala keadaan dalam setiap penerbangan.
Tata kelola pesawat militer adalah salah satu tempat dimana bisa adanya human factor ini sehingga untuk mencapai tata kelola yang maksimum diperlukan SDM yang mumpuni dengan disertai kebijakan kebijakan yang baik .
Singkat nya tata kelola menjadi tanggung jawab dan tugas dari semua SDM pada semua tingkatan yang mewakili institusi.
Turut berduka cita kepada TNI AU, pangkalan udara Abdulrachman Saleh, Wing 002, dan Skadron udara 21 serta para anggota keluarga yang ditinggalkan, semoga arwah para perwira terbaik yang gugur dalam kecelakaan ini diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
Referensi :
- https://regional.kompas.com/read/2023/11/17/115100378/jatuhnya-2-pesawat-tempur-super-tucano-milik-tni-au-dan-pentingnya
- https://en.m.wikipedia.org/wiki/Embraer_EMB_314_Super_Tucano
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H