Di industri pariwisata, kita mengenal red tourism, green tourism, black tourism dan blue tourism, namun yang berhubungan dengan alam hanya green dan blue tourism.
Apa itu blue tourism ?
Definisi blue tourism adalah segala kegiatan wisata yang memanfaatkan daerah pesisir, pantai dan laut, Â jenis kegiatan wisata pada blue tourism contohnya adalah beach walk, sun bathing, snorkeling, berlayar, menyelam dan lainnya. Dan karena segala kegiatan di pariwisata adalah bagian dari kegiatan ekonomi maka blue tourism adalah bagian dari blue economy.
Bila pada blue economy para masyarakat memanfaatkan sumber daya laut untuk memberikan manfaat ekonomi atau sebagai mata pencaharian selain dari konsumsi makanan sehari hari, maka pada blue tourism para masyarakat memanfaatkan pantai dan laut agar dapat memperoleh manfaat ekonomi nya dengan menyediakan layanan wisata bagi para wisatawan.
Pertanyaan nya kini adalah apakah blue economy maupun blue tourism benar benar sudah keberlanjutan ?
Pertanyaan ini adalah sangat lumrah dengan mengingat bahwa segala kegiatan manusia akan membawa dampak pada segala bidang tak terkecuali kegiatan pariwisata, misalnya sebuah pulau yang tadinya terjaga baik dapat rusak dalam waktu yang cepat karena adanya peningkatan kegiatan wisata.
Mungkin kita ingat pada sebuah pulau di Thailand yang muncul pada film yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio, pulau ini yang tadinya indah dan terjaga, sempat mengalami kerusakkan pada terumbu karang nya akibat peningkatan kunjungan wisata setelah ditampilkan di film tersebut. Bahkan pemerintah Thailand sempat menutup pulau ini dan kini menerapkan batasan kunjungan.
Peningkatan pembangunan dan kegiatan oleh manusia juga dapat membawa dampak pada harga harga -- dan bila peningkatan harga tersebut juga terjadi pada barang kebutuhan dasar masyarakat sekitar maka akan semakin memberatkan mereka yang dengan purchasing power yang masih rendah yang diakibatkan oleh tidak maksimal nya manfaat ekonomi yang diperoleh dari pembangunan dan kegiatan yang terjadi.
Jika kita melihat Indonesia dengan beribu ribu pulau tersebar dari Sabang hingga Merauke maka penerapan blue economy sangat memungkinkan, begitu pula penerapan blue tourism pada pulau pulau yang memiliki potensi pariwisata.
Akan tetapi pembangunan terkadang justru bertolak belakang dengan seruan seruan yang dilontarkan oleh para pemegang kebijakan bahwa kita sangat konsisten pada keberlanjutan, adakalanya juga antara pembangunan di pulau pulau disamakan konsepnya dengan pembangunan di kota kota.
Mungkin kita pernah mendengar adanya pembangunan industri manufaktur atau lainnya yang dilakukan di beberapa pulau di Indonesia yang sebenarnya memiliki potensi pariwisata ataupun pengembangan pariwisata di kawasan taman nasional yang menjadi rumah bagi hewan yang diilindungi.