Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Caleg Maupun Anggota Dewan adalah Pilot

15 Oktober 2023   03:14 Diperbarui: 15 Oktober 2023   18:26 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrator: Kompas.com/Andika Bayu Setyaji

Calon Legislatif atau disingkat Caleg adalah tempatnya suara rakyat dititipkan, suara rakyat yang berupa aspirasi yang menggambarkan keinginan atau tujuan yang diinginkan oleh rakyat yang memilihnya.

Sehingga dapat dikatakan bahwa caleg adalah pilot yang akan mengantarkan rakyar yang memilihnya ke tujuan yang mereka inginkan hanya saja media atau alatnya berbeda, jika pilot pesawat menggunakan pesawat maka caleg menggunakan keanggotaannya di Dewan Perwakilan Rakyat baik pusat maupun daerah.

Bagaimana cara caleg dapat mengetahui tujuan yang diinginkan oleh rakyat yang memilihnya ? jawabannya sudah tentu saat kampanye maupun tatap muka yang caleg lakukan sebelum terpilih.

Ini beraeti caleg sudah dapat menentukan perjalanan yang harus dilaluinya dengan komitmen penuh baik pada janji janjinya kepada rakyat maupun pada perjalanannya menuju tujuan yang diinginkan rakyat.

Komitmen jika pada penerbangan berarti sang pilot harus terbang pada jalur penerbangan yang sudah ditentukan mulai dari bandara keberangkatan, waypoints sepanjang jalur penerbangan hingga bandara tujuan tanpa pengalihan atau lebih buruknya lagi salah mendarat di bandara tujuan seperti yang pernah terjadi di dunia penerbangan di Indonesia.

Jika pada caleg, komitmen adalah janji yang harus direalisasikan kepada pemilihmya dengan menempuh jalan yang lurus tanpa keluar dari jalur atau bahkan lebih buruknya lagi mengambil hak yang seharusnya menjadi milik rakyat baik yang memilihnya maupun yang tidak.

Kedisiplinan pada pilot jika pada caleg adalah rasa malu dan rasa tunduk, kedua sense ini harus melekat di caleg, sehingga rasa tanggung jawab akan selalu berada pada setiap langkah sang caleg selama menjadi anggota Dewan.

Rasa mailu perlu diperlihatkan secara otomatis layaknya peralatan otomatis di pesawat saat caleg merasa tidak berhasil mengantarkan rakyat ke tujuannya, juga bisa berarti merasa malu ketika hendak melakukan penerbangan di kelas bisnis ataupun pesawat pribadi ataupun sewa, cukup dengan biaya transportasi yang sesuai dengan keberadaannya sebagai wakil rakyat.

Kursi anggota Dewan di pesawat bukan di kabin pesawat tapi di kokpit, bagaimana seorang anggota Dewan dapat melihat apa yang ada didepan saat menyaksikan hiburan di inflight entertainment di pesawat ? Caleeg ataupun anggota Dewan bukan penumpang tapi pilot.

Mengapa juga harus menginap di hotel mewah saat melakukan kunjungan ke rakyat yang memilihnya ? menginap di rumah salah satu pemilihnya mungkin akan lebih mendekatkan diri caleg dan para pemilihnya atau di wisma yang dikelola oleh pelaksana administrasi di daerah yang dikunjunginya.

Bagaimana caleg bisa mengetahui apakah dia selalu pada rute yang benar ?

Dalam hal ini caleg tidak hanya pilot pesawat penumpang saja tapi juga menjadi pilot angkut dan helikopter layaknya di aviasi militer, caleg perlu terbang ke pelosok pelosok untuk meninjau dan melihat secara langsung keadaan dan kondisi nyata yang dihadapi oleh rakyat dan yang memilihnya.

Pesawat angkut bagi caleg atau anggota Dewan jika sudah terpilih adalah untuk mengangkut kebutuhan rakyat sebagai cara berbagi caleg kepada pemilihnya bukan untuk mengangkut cinderamata yang dibelinya saat melakukan kunjungan ataupun yang disediakan oleh beberapa pihak didaerah.

Menjadi anggota legislatif bukanlah memegang jabatan melainkan memegang amanah dan tanggung jawab, sama dengan pilot yang bertanggung jawab kepada para penumpang dan kepada maskapai yang memperkerjakan mereka, keanggotaan di Dewan baik pusat maupun daerah.

Status sebagai anggota Dewan tidak menjadikan anggota Dewan lebih tinggi posisinya dari rakyat yang memilihnya, mereka perlu selalu ingat bahwa karena rakyat memilihnya lah yang menjadi alasan keberadaan sang anggota Dewan kini.

Apakah ini retorika ataupun klise belaka ?

Pilot pesawat tidak menggunakan retorika melainkan Standard of Procedure (SOP) yang telah ditentukan baik oleh pabrikan pesawat maupun oleh maskapai tempat dia bekerja, pilot adalah bagian dari kesatuan sistem.pesawat itu sendiri, oleh karenanya caleg sebagai "pilot aspirasi rakyat" ada baiknya bertindak layaknya sebagai pilot pesawat baik penumpang maupun angkut.


Pada satu kesatuan sistem apakah caleg berada ?

Singkatnya, caleg adalah pilot rakyat yang berada pada kesatuan sistem yaitu rumah rakyat (katanya) yang tidak lain adalah gedung atau komplek perkantorsn tempat mereka bekerja untuk rakyat.

Jadinya jika ada kerusakkan pada sistem tersebut maka layaknya pesawat akan mengalami gangguan yang bisa menyebabkan keterlambatan ataupun hal hal yang tidak dikehendaki (baca : demonstrasi)

Bagaimana rakyat bisa memilih caleg yang sesuai dengan aspirasinya ? disini bedanya dengan penerbangan, jumlah maskapai di beberapa negara termasuk di Indonesia sangat terbatas tapi maskapai caleg (baca: partai) bisa dikatakan cukup banyak di Indonesia

Artinya rakyat bisa lebih leluasa dan banyak pilihan dalam menentukanmya, tidak seperti memilih maskapai ketika hendak menuju ke tujuan yang kita kehendaki yang dapat dikatakan secara terpaksa karena hanya ada satu atau dua maskapai saja yang melayani penerbangan pada sebuah rute.

Satu hal yang perlu diingat oleh para pilot aspirasi rakyat adalah mereka bisa tidak menjadi pilot lagi pada periode berikutnya, ini sama dengan ketika pilot diberhentikan oleh maskapai (baca: Pergantian Antar Waktu) atau juga license nya dicabut karena melakukan pelanggaran berat.

Selamat memilih kepada rakyat, selamat menjadi pilot aspirasi rakyat kepada para caleg.

Salam Aviasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun