Bagaimana caleg bisa mengetahui apakah dia selalu pada rute yang benar ?
Dalam hal ini caleg tidak hanya pilot pesawat penumpang saja tapi juga menjadi pilot angkut dan helikopter layaknya di aviasi militer, caleg perlu terbang ke pelosok pelosok untuk meninjau dan melihat secara langsung keadaan dan kondisi nyata yang dihadapi oleh rakyat dan yang memilihnya.
Pesawat angkut bagi caleg atau anggota Dewan jika sudah terpilih adalah untuk mengangkut kebutuhan rakyat sebagai cara berbagi caleg kepada pemilihnya bukan untuk mengangkut cinderamata yang dibelinya saat melakukan kunjungan ataupun yang disediakan oleh beberapa pihak didaerah.
Menjadi anggota legislatif bukanlah memegang jabatan melainkan memegang amanah dan tanggung jawab, sama dengan pilot yang bertanggung jawab kepada para penumpang dan kepada maskapai yang memperkerjakan mereka, keanggotaan di Dewan baik pusat maupun daerah.
Status sebagai anggota Dewan tidak menjadikan anggota Dewan lebih tinggi posisinya dari rakyat yang memilihnya, mereka perlu selalu ingat bahwa karena rakyat memilihnya lah yang menjadi alasan keberadaan sang anggota Dewan kini.
Apakah ini retorika ataupun klise belaka ?
Pilot pesawat tidak menggunakan retorika melainkan Standard of Procedure (SOP) yang telah ditentukan baik oleh pabrikan pesawat maupun oleh maskapai tempat dia bekerja, pilot adalah bagian dari kesatuan sistem.pesawat itu sendiri, oleh karenanya caleg sebagai "pilot aspirasi rakyat" ada baiknya bertindak layaknya sebagai pilot pesawat baik penumpang maupun angkut.
Pada satu kesatuan sistem apakah caleg berada ?
Singkatnya, caleg adalah pilot rakyat yang berada pada kesatuan sistem yaitu rumah rakyat (katanya) yang tidak lain adalah gedung atau komplek perkantorsn tempat mereka bekerja untuk rakyat.
Jadinya jika ada kerusakkan pada sistem tersebut maka layaknya pesawat akan mengalami gangguan yang bisa menyebabkan keterlambatan ataupun hal hal yang tidak dikehendaki (baca : demonstrasi)
Bagaimana rakyat bisa memilih caleg yang sesuai dengan aspirasinya ? disini bedanya dengan penerbangan, jumlah maskapai di beberapa negara termasuk di Indonesia sangat terbatas tapi maskapai caleg (baca: partai) bisa dikatakan cukup banyak di Indonesia