Pada umumnya, bandar udara yang terletak di kota besar atau lebih spesifik lagi di ibu kota sebuah negara berukuran sangat besar dan luas baik dari sisi terminalnya maupun apron serta dengan satu atau lebih landasan pacu.
Hal ini berkaitan dengan kapasitas yang ingin dicapai oleh bandara itu sendiri dengan melihat pertumbuhan jumlah permintaan kursi dan ruang kargo dari pelaku perjalanan dan pelaku usaha.
Lokasi bandar udara juga dapat menjadi pertimbangan dengan melihat catchment area nya yang mengindikasikan potensi bandara untuk menjaring pelaku perjalanan yang berada di sekitar bandar udara tersebut.
Namun apakah luas, kapasitas dan catchment area sudah cukup sebagai patokan dari keberhasilan sebuah bandar udara ?.
Pihak Official Aviation Guide (OAG) baru saja merilis laporan Megahubs Index 2023 atau istilah lainnya adalah Most Connected Airports 2023 baik secara global, regional maupun domestik.
Penilaian megahub atau most connected airports adalah dengan membandingkan antara jumlah penerbangan (internasional) dari dan ke bandara tersebut dengan jumlah destinasi yang terlayani dari sebuah bandara.
Pada tingkat pertama secara global adalah bandara London Heathrow (LHR) Â yang menurut data OAG juga menempati ranking 4 di dunia dalam hal kapasitas. Namun menariknya walaupun aktivitas penetbangan masih dibawah tahun 2019 bandara LHR tetap di posisi teratas dalam hal konektivitas.
Untuk kawasan Asia Pacific (APAC) peringkat pertama adalah bandara Kuala Lumpur (KUL), Â pencapaian bandara KUL ini agak mengejutkan karena pada pre pandemi tahun 2019 bandara KUL tidak masuk 10 besar dikawasan APAC atau tepatnya pada urutan 12.
Tidak hanya meraih sebagai megahub teratas  di kawasan APAC, bandara KUL juga menempati urutan pertama sebagai megahub dunia untuk maskapai Low Cost Carrier (LCC) pada tahun 2023 ini.
Bandara Soekarno-Hatta CGK menempati urutan ke 7 diatas Bandara Sydney (SYD) Australia dan dibawah Bandara Manila (MNL) di peringkat 6 sebagai megahub di kawasan Asia Pasifik, sedangkan dalam peringkat megahub global bandar udara CGK menempati urutan 19. Bandara CGK juga menempati urutan kelima sebagai megahub untuk maskapai berbiaya rendah (LCC) sedangkan bandar udara DPS ditempat ke 15.