Tanpa disadari, kita tidak hanya menjemput kesempatan tetapi juga mengantarkan kita pada passion yang kita idamkan namun tidak pernah kita sadari sebelumnya.
Passion bisa mengantarkan kita kepada perfect job dimana kita tidak lagi dapat membedakan kapan kita bekerja dan kapan kita berlibur, apapun jenis pekerjaan yang kita geluti.
Maksud dari tidak bisa membedakan bekerja dan berlibur disini bukan berarti kita seorang workaholic melainkan pada keadaan dimana kita berada di comfort zone atau zona nyaman.
Dalam artian hanya pada ruang dimana jiwa kita akan merasa nyaman dalam meng handle segala beban, tekanan dan stress, fisik kita dapat melakukan segala jenis pekerjaan apa saja dan terkadang tanpa disadari melebihi deskripsi pekerjaan yang telah diberikan.
Misalnya dengan bekerja di kapal pinisi wisata tadi walau hanya menjabat sebagai boat administrator yang juga mengerjakan pembukuan keuangan kapal dan perijinan serta sedikit SDM, kita melakukan input semua transaksi keuangan ke dalam program akuntasi pada laptop di deck atas kapal pinisi saat subuh dan sore hari.
Tidak ada kopi atau teh dan bahkan snack sekalipun, hanya angin dan pemandangan lepas lautan biru.
Pertanyaan ini kemudian akan selalu muncul ke permukaan, "saya ini bekerja atau liburan ya ?"
Perfect job juga dapat menemukan kita dengan perfect boss yang juga telah menemukan perfect business dalam hidup nya, hubungan antara atasan dan bawahan nyaris tak terasa.
Pendidikan formal mungkin memang dibutuhkan oleh kita sebagai bekal mengawali dunia pekerjaan, namun hanya diri kita sendiri yang bisa mengantarkan kita pada passion dan juga perfect job.
Tidak ada sebutan kantor bagi yang sudah menemukan passion dan perfect job karena kita selalu berada di comfort zone kita, sebuah zona dimana kita selalu merasa nyaman tanpa tekanan dalam melakukan segala pekerjaan.