Perusahaan Turkish Air Engine
Company (TAEC) dikabarkan akan menjadi pemasok mesin pesawat ini kelak
Beberapa pihak media menyebut pesawat ini sebagai pesawat tempur dari negara dunia Islam, karena selama ini memang negara dari dunia barat (dan timur) yang mendominiasi produk pesawat tempur.
Salah satunya situs euroasiantimes yang pada salah satu artikel nya memberi judul 'First 'Big Fighter Jet' Of The Islamic World -- Turkey Says Will Collaborate With Pakistan To Develop A Next-Gen Warplane'.
Namun demikian, keraguan keraguan pun bermunculan dari beberapa pihak terutama dari dunia barat, beberapa bahkan menyebutkan bahwa pesawat ini belum memiliki mesin -- dan mesin yang kini terpasang hanya untuk keperluan ground testing.
Pernyataan tersebut sangat masuk akal dalam konteks tahap produksi pesawat, karena tahap produksi baru akan bisa dimulai bila semua spesifikasi pesawat sudah memenuhi kebutuhan atau sesuai dengan rencana awal pengembangan.
Turkiye belum dianggap mampu untuk memproduksi pesawat tempur generasi 5 dan bahkan produk pesawat tempur  pada generasi 4 mereka pun belum berbicara banyak.
Beberapa pihak juga membandingkan Turkiye dengan Korea Selatan melalui Korean Aerospace Industries yang mengembangkan pesawat KF-21 Burame.
Pada kenyataannya memang Korea dapat dikatakan lebih terdepan walau blok awal pesawat KF-21 belum lah murni pesawat generasi 5 dan baru pada blok berikutnya dikembangkan sebagai generasi 5, sebab lainnya juga karena dukungan teknologi dari pabrikan Lockheed Martin asal Amerika
Namun tidak sedikit pula yang mendukung pengembangan pesawat ini, misalnya Pakistan yang telah menandatangani kerjaasama dengan Turkiye dalanm pengembangan pesawat TAI TF Kaan ini.
Kerjasama antar kedua negara ini juga bisa menempatkan Pakistan dan Turkiye di posisi yang diperhitungkan di negara negara dunia Islam selain dari Iran dan Arab Saudi.
Rusia melalui United Engine Corporation nya juga telah menunjukan dukungannya dalam hal teknologi kepada Turkiye untuk diterapkan di pesawat ini.